Heboh 4 Rumah di Bogor Diserbu Ulat Kaki Seribu

22 November 2023 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Empat rumah di Tanah Sareal, Kota Bogor diserbu ulat kaki seribu, Rabu (22/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Empat rumah di Tanah Sareal, Kota Bogor diserbu ulat kaki seribu, Rabu (22/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak empat rumah di Gang Sahabat, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor 'diserbu' ulat kaki seribu.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemilik rumah Yayat mengatakan, rumahnya selalu didatangi oleh binatang ulat kaki seribu sejak dua bulan terakhir.
Namun dalam kurun waktu dua minggu terakhir hewan tersebut makin banyak masuk ke dalam rumahnya.
“Sudah dari dua bulan lalu, cuma sekarang-sekarang makin banyak banget ada ribuan,” kata dia kepada kumparan, Rabu (22/11).
Ia merasa khawatir dan terganggu dengan adanya hewan ulat kaki seribu ini. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, ia kerap membasmi hewan tersebut.
Namun bukan malah berkurang usai dibasmi, hewan itu malah makin bertambah banyak, dan datang setiap hari.
Empat rumah di Tanah Sareal, Kota Bogor diserbu ulat kaki seribu, Rabu (22/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Yayat menduga, hewan-hewan itu berasal dari bekas kandang sapi melalui kotoran yang tertimbun di dalam tanah.
“Iya rumah saya dekat kebun, sama dekat kandang sapi bekas penjual sapi. Tiap tahun jual sapi di sana, kayaknya kotoran ditimbun untuk menghilangkan bau, tapi malah begini banyak binatang,”ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ia tidak mengetahui lahan tersebut itu milik siapa, hanya saja sudah ada sejak lama.
Akibat dugaan timbunan kotoran sapi itu, banyak rumah warga yang didatangi hewan ulat kaki seribu, bahkan sampai masuk ke musala.
“Ada di rumah warga lain juga, yang berdekatan aja, ada empat rumah sampai masuk ke musala,” katanya.
Dia berharap, Pemerintah Kota Bogor (Pemkot) bisa membantu menangangi masalah ini agar hewan tersebut tidak datang lagi.
“Ya perlu juga bantuan dari pemerintah, minimal ada obat apa yang bisa beresin ini. Kayaknya ini makin banyak kalau tidak ada bantuan,” ucapnya.