Heboh Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Raja Diangkat Secara Gaib

21 September 2021 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, menghebohkan warga.
ADVERTISEMENT
Adalah Baginda Sultan Iskandar Jamaludin yang mengaku sebagai raja kerajaan tersebut. Ajudan raja, Aki Jamil mengatakan Iskandar Jamaludin Firdaus merupakan salah satu titisan dari kesultanan Banten.
Penobatan gelar raja kepada pria tersebut berasal dari mimpi yang muncul pada 2004.
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa
“Bukan keingininan baginda [jadi raja] bukan keinginan masyarakat. Waktu diangkat raja secara gaib itu pada tahun 2004. Padahal sebelumnya beliau menolak bahkan ada yang masuk pun ke sini selalu diusir,” kata Aki, Selasa (21/9).
Untuk penamaan Kerajaan Angling Dharma diambil dari nama seorang tokoh legenda dalam tradisi Jawa, yang dianggap sebagai titisan Batara Wisnu, yakni, Prabu Angling Dharma.
Penamaan itu merupakan salah satu tanda bahwa Iskandar memiliki kepedulian kepada masyarakat. Hal itu lantaran dia telah membangun puluhan rumah di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa
“Simbol Angling Dharma itu karena dahulu pernah ada kerajaan, rajanya adil dan bijaksana,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Awal mula ramainya kerajaan tersebut karena adanya pembangunan bedah rumah sebanyak 35 unit di beberapa Kecamatan. Pembangunan itu dimulai sejak tahun 2017.
"Bukan hanya pembangunan saja tapi ada juga sosial seperti santunan yatim dan janda," tutupnya.