Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Heboh Pria Ngaku Dewa Matahari di Lebak: Alami Gangguan Jiwa, Tak Bersalah
15 Juli 2022 8:26 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Geger kemunculan sosok pria yang mengaku sebagai Dewa Matahari di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Belakangan, diketahui bahwa dia adalah Natrom (62), pria asal Bekasi. Dia melarang pengikutnya melaksanakan salat.
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bayah menduga ada penistaan agama yang dilakukan oleh Natrom.
Menurut Ketua MUI Kecamatan Bayah, Kaelani, Natrom merupakan warga pendatang dari Bekasi yang berdomisili di Bayah. Ia memiliki vila di daerah Sawarna dan mempekerjakan sejumlah orang.
"(Natrom) asli Bekasi, tinggal di Bayah sudah 1 tahun 4 bulan. Kata pengikutnya dia punya uang 2 koper, katanya 1 koper itu isinya masing-masing Rp 1 miliar, jadi ada Rp 2 miliar. Dia beli vila, dan ada yang gadai Rp 100 juta, dia beli tanah juga, dikelola sama anak buahnya. Jadi dia ngikat anak buahnya itu, dicukupi kebutuhannya, harus manggil Ayah. Setelah dia ikat, baru diajarkan begitu. Jadi bukan dakwah di tempat umum," ungkap Kaelani Selasa (12/7).
ADVERTISEMENT
Kaelani mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari 3 pengikut Natrom dan menemukan adanya 8 poin dugaan penistaan agama yang dilakukannya. Mulai dari mengaku sebagai Dewa Matahari hingga menyebut jangan percaya kepada Nabi Muhammad dan melarang salat. Hal ini berujung pada pengusutan oleh pihak kepolisian.
Polisi: Dewa Matahari Alami Gangguan Jiwa
Polres Lebak pastikan Natrom mengalami gangguan jiwa. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter spesialis kejiwaan terhadap Natrom yang dilakukan pada Selasa (12/7).
"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap diduga pelaku NT alias AY ke dokter spesialis kejiwaan. Dan hasilnya yang bersangkutan diindikasikan mengalami psikopatologi yaitu ditemukan gejala gangguan jiwa," ucap Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono.
Menurut Indik, saat ini terduga pelaku NT hanya disarankan oleh tim dokter spesialis kejiwaan untuk menjalani kontrol ke psikiater dan rutin minum obat untuk mempercepat kesembuhan.
ADVERTISEMENT
"Disarankan sih kontrol dan minum obat ke psikiater," ujarnya.
Polisi juga tidak menemukan adanya unsur tindak pidana penistaan agama terhadap Natrom selama proses pemeriksaan yang dilakukan. Natrom tidak terbukti melakukan ajakan atau hasutan kepada pihak lain untuk mengikuti keyakinan pribadinya.
Sehingga Natrom dinilai hanya terindikasi kesesatan dalam berpikir akibat mengalami gangguan kejiwaan.
Natrom Akan Dibina
Natrom akan dibina secara keagamaan dibarengi dengan pengobatan medis guna menyembuhkan penyakit kejiwaannya.
"Hal yang tepat terhadap terduga pelaku agar dilakukan pembinaan keagamaan dan pengobatan secara medis terkait penyakit gangguan kejiwaannya," kata Indik.
Indik menuturkan, Natrom mengalami gangguan kejiwaan psikopatologi. Inilah yang menjadi alasan pihaknya tak dapat menerapkan unsur pidana dalam kasus itu.
ADVERTISEMENT
"Psikopatologi yaitu diketemukan gejala gangguan jiwa yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga disarankan kontrol dan minum obat ke Psikiater, sesuai dengan Nomor Surat 001/SKKJ/RSUD/VII/2022 pada (12/07) sehingga tidak memenuhi unsur tindak pidana," ungkap Indik.
Punya 8 Vila dan Jarang Berinteraksi dengan Tetangga
Natrom memiliki sejumlah vila yang berlokasi di objek wisata Pantai Goa Langir, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
Jarak antara vila milik Natrom dengan pintu masuk Pantai Goa Langir berkisar 300 meter. Terdapat delapan vila milik Natrom yang bersebelahan antara satu dengan vila yang lainnya.
Natrom menjadikan salah satu vila di lokasi tersebut sebagai sebuah rumah dan telah ditinggalinya sendiri lebih dari setahun terakhir. Terparkir pula sebuah kendaraan Mitsubishi Pajero Sport warna putih miliknya di bagian garasi.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pemilik vila yang lokasinya berdekatan dengan vila milik Natrom, Engkos mengatakan, dia tidak begitu tahu dengan persoalan yang menjerat Natrom. Pasalnya, ia tidak pernah merasakan gelagat aneh yang dilakukan Natrom.
Engkos juga mengaku jarang bertemu dengan sosok Natrom, apalagi untuk mengobrol secara langsung. Natrom dikenal tertutup dan jarang keluar vila yang ditinggalinya.
"Jarang ketemu, karena siang jarang keluar. Jadi jangankan ngobrol, ketemu aja jarang. Tapi katanya kalau malam baru dia keluar, ya keluar di depan vilanya aja. Kalau masalah yang menimpanya itu total saya nggak tau," kata Engkos.