Heboh Semburan Muncul dari Sumur Bor di Bogor, Sempat Keluar Kerikil
PerbesarADVERTISEMENT
Warga Kampung Bulaksaga, Desa Cipadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor , dikagetkan dengan sumur bor yang menyemburkan cairan mirip gas. Kehebohan itu terjadi pada Minggu (7/11).
ADVERTISEMENT
Ketua RT setempat, Ujang, mengatakan sumur tersebut dibor dengan kedalaman 32 meter pada Minggu (7/11) sore.
“Jadi kronologinya kemarin itu sore pengeboran sumur sebenarnya sudah selesai di kedalaman 32 meter dengan delapan batang bor. Air sudah keluar normal sekitar tiga menit,” kata Ujang kepada wartawan, Selasa (9/11).
Setelah air itu dicek, tiba-tiba ada suara air yang keluar dari lubang sumur tersebut. “Tiba-tiba air kecil di pipa, dari lubang keluar udara tiba-tiba langsung keluar pipanya itu nyembur sampai semua berantakan mesinnya,” katanya.
Ujang menambahkan, semburan itu baru berhenti sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (7/11). Setelah itu, warga dan pekerja melihat keadaan sumur secara dekat.
“Abis Magrib airnya sudah berhenti. Pekerjaannya ada semua di sini. Saya cuma menyaksikan saja. Ini sudah ga ada airnya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ujang mengatakan proyek sumur bor ini merupakan program PUPR untuk digunakan sebagai sumber air masyarakat. Saat ini warga sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kecamatan.
Camat Gunung Sindur Dace Hatomi mengatakan pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengecek lokasi. Saat ini kejadian tersebut sudah dilaporkan ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti.
“Dari informasi warga, ada semburan gas. Itu kejadiannya kemarin sore. Sampai tadi warga tidak ada yang berani mendekat. Tapi dari anggota Satpol PP ke lokasi sampai di titik pengeboran tidak ada apa-apa, artinya sudah aman,” kata Dace.
Semburan sempat berisi kerikil
Salah satu warga, Juariah, menuturkan, saat kejadian seperti ada batu kerikil yang jatuh ke rumah warga. Warga sempat panik karena air sempat menyembur lebih dari satu jam.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir hujan es karena berisik. Pas keponakan saya lihat itu tinggi ada air nyembur,” katanya.
Juariah mengakui di desa tersebut kesulitan air sejak dirinya tinggal tahun 1995. Banyak warga yang tak mau menggali sumur lantaran sulitnya mendapat sumber air.
“Di sini bukan susah air ya tapi warga ketakutan gali sumur karena dulu saya pernah dengar ada dua orang meninggal abis gali sumur karena ada gasnya atau apa gitu,” ungkapnya.