Hendak Beraksi di Kamp Pengungsian Anak Ukraina, 10 Pria Pedofil Dideportasi

22 Juli 2022 8:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pedofil beraksi di mana dan kapan saja Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pedofil beraksi di mana dan kapan saja Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) telah mendeportasi 10 pria asal Inggris dari Polandia pada Kamis (21/7/2022).
ADVERTISEMENT
Sekelompok pria ini memiliki kelainan seksual pedofilia dan terbukti hendak melancarkan aksinya kepada anak-anak Ukraina di kamp-kamp pengungsian.
“Ke-10 pria itu diwawancarai oleh otoritas imigrasi Polandia sebelum dipulangkan,” kata juru bicara NCA, dikutip dari Russian Today.
Menurut juru bicara tersebut, sekelompok pria ini diwajibkan secara hukum untuk menyatakan pengakuan mereka setelah tiba di Polandia. Namun mereka malah mangkir.
Para predator seksual itu, lanjut sang juru bicara, dilaporkan menggunakan modus menawarkan bantuan kemanusiaan kepada para anak-anak pengungsi itu.
Setidaknya saat ini ada sebanyak 5.000 anak-anak Ukraina mengungsi di Polandia tanpa didampingi orang tuanya.
“Bagi kami, ini tentang membuat mereka sadar bahwa pelaku predator seks anak yang dihukum ini berada di wilayah mereka, untuk alasan yang jelas,” kata pejabat NCA.
Anak-anak yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina, di pengungsian sementara di Przemysl, Polandia, Selasa, (8/3/2022). Foto: Fabrizio Bensch/Reuters
“Memastikan (anak-anak) aman adalah yang terpenting,” tegas pejabat itu.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah para pedofil itu sempat melakukan kontak dengan anak-anak pengungsi Ukraina sebelum mereka dideportasi.
Selain pengungsi anak, perempuan yang melarikan diri dari Ukraina juga terancam menjadi korban kekerasan. Pada awal bulan ini, pihak berwenang Ukraina menyebut telah menangkap bos geng kriminal yang mengaku menawarkan pekerjaan di luar negeri kepada wanita Ukraina yang ingin meninggalkan negaranya.
Namun faktanya, para wanita yang berhasil dikelabui malah diperjualbelikan sebagai prostitusi di Turki.
“Lonjakan minat pada prostitusi Ukraina telah menciptakan insentif yang kuat bagi para pedagang untuk merekrut dan mengeksploitasi perempuan Ukraina dalam skala besar,” kata Perwakilan Khusus OSCE dan Koordinator untuk Memerangi Perdagangan Manusia, Valiant Richey, dalam sebuah konferensi di Irlandia pada Mei lalu.
ADVERTISEMENT