Hendak Bunuh Ratu Elizabeth Pakai Panah, Pria di Inggris Dibui 9 Tahun

6 Oktober 2023 15:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Elizabeth II menyampaikan pesan Natal kepada warga Inggris di Kastil Windsor, Berkshire, Inggris 24 Desember 2020. Foto: Victoria Jones / Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth II menyampaikan pesan Natal kepada warga Inggris di Kastil Windsor, Berkshire, Inggris 24 Desember 2020. Foto: Victoria Jones / Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pemuda Inggris dijatuhi hukuman 9 tahun penjara, gara-gara berencana membunuh mendiang Ratu Elizabeth II semasa hidup dengan memakai panah pada 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun vonis penjara ini adalah tindak lanjut dari persidangan Jaswant Singh Chail (21 tahun), yang berlangsung pada Februari lalu.
Dikutip dari CNN, Chail ditangkap saat Natal pada 2021 usai menerobos masuk ke Kastil Windsor — tempat kediaman kerajaan, sekaligus tempat mendiang Ratu Elizabeth II tinggal selama pandemi.
Chail diduga menerobos masuk dengan cara memanjat pagar Kastil Windsor dengan tali nilon, sebelum dicegat penjaga. Mengenakan pakaian serba hitam, topeng terbuat dari logam, sembari membawa peralatan panah, Chail berterus terang dan menyampaikan itikadnya.
"Saya di sini untuk membunuh Ratu," kata Chail kepada penjaga, sebelum akhirnya ditangkap.
Pada Februari lalu, Chail pun hadir dalam persidangan di pengadilan Old Bailey London. Dia mengaku bersalah atas 3 dakwaan, termasuk pengkhianatan dan kepemilikan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
Dikatakan bahwa Chail adalah orang pertama di Inggris yang dihukum atas dakwaan pengkhianatan dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun.
Panah otomatis milik Jaswant Singh Chail saat ditangkap polisi. Foto: Metropolitan Police/via AP
Menurut laporan PA Media pada Kamis (6/10), hakim yang memvonis Chail, Justice Hilliard, menjatuhi hukuman penjara selama 9 tahun dengan tambahan 5 tahun untuk perpanjangan masa tahanan.
"Terdakwa memendam pikiran untuk membunuh yang ia lakukan sebelum ia menjadi gila," kata Hilliard. "Niatnya bukan hanya untuk menyakiti atau membuat khawatir sang penguasa — tetapi untuk membunuhnya," sambung dia.
Dalam persidangan di Old Bailey, hakim juga diberitahu bahwa Chail sempat mencoba mengirim email kepada adik perempuannya terkait rencana pembunuhan mendiang Ratu Elizabeth.
Dikatakan bahwa jika Ratu Elizabeth 'tidak dapat dijangkau', maka sebagai gantinya Chail akan membunuh Pangeran Charles lantaran dia 'tampaknya sama-sama cocok dalam banyak hal'.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media Inggris, pemuda itu seperti memiliki kelainan jiwa dan berdelusional, bahkan memiliki 'pacar robot'.
"Pengadilan mendengar bahwa Chail adalah penggemar 'Star Wars' yang menggambarkan dirinya sebagai 'Sith' dalam sebuah video yang dia kirimkan ke sekitar 20 orang setelah menerobos masuk ke dalam kastil, dan telah didorong untuk masuk ke dalam kastil oleh 'pacar' chatbot Artificial Intelligence-nya," demikian laporan media.
Kastil Windsor. Foto: Shutterstock
Hingga akhirnya, Chail dijatuhi hukuman di bawah 'perintah campuran' sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan Mental.
Artinya, dia untuk sementara akan menjalani masa hukuman di rumah sakit jiwa yang punya keamanan tinggi di Broadmoor, hingga dia dinyatakan cukup sehat untuk dipindahkan ke penjara.
Terpisah, kuasa hukum Chail, Nadia Chbat, mengatakan Chail telah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Kerajaan Inggris atas itikad buruknya tersebut. Chail mengaku menyesal dan sedih, lantaran bertindak demikian.
ADVERTISEMENT
"Dia merasa malu dan sedih karena telah membawa masa-masa yang mengerikan dan mengkhawatirkan ini ke depan pintu rumah mereka," kata Chbat.
"Dia telah menyatakan kelegaannya karena tidak ada yang benar-benar terluka," imbuhnya, tanpa menyebutkan apa motif pemicu Chail ingin membunuh mendiang Ratu Elizabeth II.
Adapun Ratu Elizabeth II tutup usia di umur 96 tahun. Penguasa monarki terlama di era modern ini mangkat pada September 2022, digantikan oleh sang putra sulungnya yang kini diangkat menjadi Raja Charles.