Herlina 'Si Pending Emas', Ibu Anak-anak Bola Klub Caprina

9 Januari 2017 14:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bima, Putra Herlina Kasim, di Kediaman Herlina. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima, Putra Herlina Kasim, di Kediaman Herlina. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
Di medan perang, Herlina Kasim dikenal sebagai sosok pejuang wanita yang keras dan berani. Di rumah, ibu dua anak itu adalah sosok yang disiplin di mata anak-anaknya. Bima (50), putra kedua Herlina, bercerita tentang bagaimana Herlina mendidiknya semasa ia kecil bersama beberapa saudara angkatnya.
ADVERTISEMENT
"Ibu dulu mengasuh anak angkat yang tidak sedikit. Anak-anak itu diasuh Ibu untuk menjadi pemain bola yang bernaung di bawah klub Caprina," ujar Bima saat ditemui di kediaman ibunya di Jalan Raya Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (9/1).
Caprina adalah klub bola yang dulunya berbasis di Jakarta Timur, sebelum kemudian pindah ke Bali. Pada tahun 80-an, klub ini melahirkan sejumlah pemain bola top seperti Bambang Sunarto, Jayadi Said, dan Ristomoyo.
Menurut Bima, ibunya selalu mengajarkan kedisiplinan kepada anak-anaknya. "Dulu itu, kalau Ibu lihat ada yang tidak latihan (latihan bola), langsung disuruh lari meskipun pukul 12 siang," kenangnya.
Tak hanya pendidikan kedisiplinan, pejuang Trikora itu juga selalu berusaha berlaku adil dalam membagi perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak merasa dibedakan dengan anak asuh lainnya. Kami makan makanan yang sama, pakai baju yang sama," kata Bima. Saat ditanya berapa jumlah anak angkat Herlina, Bima tidak bisa memastikan. "Banyak banget," katanya.
Herlina kini terbaring lemah di rumah sakit. Di usianya yang tak lagi muda, beragam penyakit mulai singgah di tubuh 'Si Pending Emas' itu. Bima yang sangat khwatir dengan kondisi ibunya itu, pernah mengajak Herlina untuk tinggal bersama dengannya di Malaysia.
"Saya tinggal di Malaysia, jadi tidak setiap saat bisa mengontrol kesehatan Ibu. Dulu waktu pertama sakit, belum separah sekarang, sudah saya ajak ke Malaysia untuk tinggal sekaligus berobat di sana. Tapi Ibu tidak mau," kata Bima.
ADVERTISEMENT
Bima mengaku sangat kagum pada sosok ibunya yang penuh semangat membina anak bangsa. "Ibu dulu pernah bilang, kalau memang tidak bisa menjangkau seluruh anak bangsa, setidaknya ya anak-anak bola ini," ujarnya.
Terlahir dari rahim seorang pejuang sukarela, Bima kecil jarang menghabiskan waktu bersama ibunya. Ia awalnya sempat tak terima dengan aktivitas ibunya yang sangat sibuk itu. Namun seiring waktu berjalan, Bima sadar bahwa ibunya adalah milik rakyat Indonesia.
"Kalau dihitung, sampai usia saya sekarang 50 tahun, waktu bersama Ibu mungkin hanya sekitar 5 tahun saja," kata Bima.
Lima hari sudah Herlina menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Cibubur, wanita 75 tahun itu kini telah dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto.
ADVERTISEMENT
Herlina Kasim dirawat di rumah sakit (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Herlina Kasim dirawat di rumah sakit (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
Pejuang veteran itu tidak mendapat dana pensiun dari pemerintah. Pihak keluarga awalnya sempat mengupayakan biaya pengobatan secara mandiri untuk kesembuhan Herlina. Namun tak lama setelah itu, keluarga Herlina menerima kabar bahwa pihak RSPAD Gatot Subroto akan menanggung semua biaya pengobatan Herlina, karena jasanya yang luar biasa untuk negara.