Hikayat Lapangan Banteng

17 Maret 2017 18:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Revitalisasi Lapangan Banteng (Foto: Dokumentasi Pemprov DKI)
zoom-in-whitePerbesar
Revitalisasi Lapangan Banteng (Foto: Dokumentasi Pemprov DKI)
Lapangan Banteng di Jakarta Pusat akan dipermak. Lapangan di dekat Hotel Borobudur dan Kantor Kemenkeu ini akan berubah total.
ADVERTISEMENT
Publik akan bisa melihat wajah baru Lapangan Banteng pada Desember 2017. Nanti lapangan bersejarah tersebut menjadi pusat olahraga, mini teater, dan ruang terbuka hijau. Proses revitalisasi lapangan banteng memakan biaya Rp 150 miliar.
Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
Lapangan Banteng memang menjadi salah satu icon Kota Jakarta. Keberadaan lapangan ini tak lepas dari sejarah Batavia.
Mengutip dari buku karya Alwi Shahab 'Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe' terpapar jelas asal mula Lapangan Banteng.
Hikayat Lapangan Banteng terentang hingga masa pertengahan abad ke-17. Seorang pedagang VOC bernama Antony Pavillioen membeli tanah berupa rawa dan hutan. Tanah itu kemudian disebut sebagai Lapangan Pavillioen.
Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
Seiring waktu, pemilik berganti hingga akhirnya tanah itu jatuh ke tangan Gubernur VOC Herman William Daendels membuatnya menjadi tempat latihan militer. Lapangan Banteng juga sempat disebut lapangan parade karena sering adanya parade militer.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kawasan di sekitar Lapangan Banteng juga menjadi pusat pemerintahan. Di tengah lapangan ada patung Singa. Karena itu masyarakat menyebutnya Lapangan Singa. Patung itu sendiri memiliki makna memperingati kekalahan Napoleon dalam pertempuran Waterloo pada 1815. Patung ini kemudian dihancurkan pada 1942.
Mengenai nama lapangan Banteng sendiri, ini dikarenakan dahulu di tempat itu ada banteng liar hidup. Seiring dengan semangat nasionalisme, nama banteng pun dilekatkan pada lapangan itu, menggantikan nama lapangan Singa.
Gerbang Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Lapangan Banteng (Foto: Everyone Sinks Starco via Flickr)
Waktu berlalu Lapangan Banteng juga pernah menjadi kawasan remang-remang. Kala malam datang, perempuan dan juga pria menawarkan diri di sana.
Tapi mungkin kisah-kisah itu hanya cerita masa lalu. Sekarang pameran bunga hingga ikan hias kerap diadakan di Lapangan Banteng. Dan tentunya tak sabar menanti wajah baru Lapangan Banteng di Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Penataan Taman Lapangan Banteng. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Penataan Taman Lapangan Banteng. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)