Hoaxbuster: Obat Paracetamol P500 Mengandung Virus Machupo Berbahaya di Dunia

30 Juni 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaxbuster: Hoaks klaim obat Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo. Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Hoaxbuster: Hoaks klaim obat Parasetamol P-500 mengandung virus Machupo. Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
Beredar di media sosial pesan yang mengatakan obat Paracetamol P500 mengandung virus Machupo. Virus tersebut diklaim paling berbahaya di dunia.
ADVERTISEMENT
Berikut narasi dalam pesan yang beredar:
PERINGATAN URGENT! Hati-hati untuk tidak menggunakan parasetamol yang datang ditulis P/500. Ini adalah parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung "Machupo" virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia. Dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga dan menyelamatkan hidup dari mereka.

Cek Fakta

Pesan terkait klaim obat paracetamol yang mengandung virus Machupo juga pernah beredar pada tahun 2017.
Virus Machupo sendiri diketahui merupakan jenis virus yang penyebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus tersebut bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, pada tahun 2017 BPOM sudah memberikan klarifikasi terkait isu ini adalah tidak benar.
Kepala Badan POM Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan klaim virus tersebut dalam produk obat.
Penny mengimbau masyarakat untuk membeli obat dari toko obat seperti apotek yang resmi dan berizin, sehingga dapat mencegah penipuan obat-obat palsu.
"Ingat cek klik, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa", ujar Penny K. Lukito, dikutip dari situs resmi BPOM.
"Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoaks yang beredar di media sosial. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia," tutup Penny.
ADVERTISEMENT
==