Hoaxbuster: Soal COVID-19 sebagai Kedok untuk Tutupi Penyakit Radiasi

19 November 2020 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaxbuster soal klaim COVID-19 sebagai tipuan untuk menyembunyikan penyakit dari racun radiasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hoaxbuster soal klaim COVID-19 sebagai tipuan untuk menyembunyikan penyakit dari racun radiasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah unggahan video di platform facebook yang mengeklaim bahwa virus corona adalah tipuan untuk menyembunyikan penyakit sebenarnya yang berasal dari racun radiasi.
ADVERTISEMENT
Video berdurasi 7 menit 53 detik itu menampilkan seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja untuk sebuah perusahaan peralatan medis.
"Semua ini tidak ada hubungannya dengan virus. Ini berkaitan dengan radiasi. Dan radiasi menyerang paru-paru. Ia juga menyerang bagian tubuh lain tetapi paru-paru adalah jaringan yang rapuh sehingga mereka lebih cepat terpengaruh," tuturnya dengan percaya diri.
Pernyataan tersebut dikatakan ahli, mengutip dari Reuters, menunjukkan penyakit yang dinamakan pneumonitis radiasi.
Namun virus corona dan pneumonitis radiasi adalah dua hal yang berbeda.
Pnuemonitis radiasi adalah suatu bentuk peradangan paru-paru yang dapat muncul dengan sendirinya dalam beberapa minggu dan bulan setelah seseorang menjalani pengobatan radiasi untuk kanker. Gejalanya memang serupa dengan COVID-19, seperti sesak napas, batuk dan demam.
ADVERTISEMENT
Ahli onkologi radiasi dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, Narek Shaverdian dan Annemarie Fernandes Shepherd sepakat mengenai kemiripan yang mungkin bisa ditemukan dari gejala dua penyakit tersebut.
Namun para ahli menyatakan penumonitis tidak ada kaitannya dengan virus.
Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi juga menegaskan bahwa klaim virus corona tidak ada dan merupakan cara untuk menutupi penyakit dari radiasi adalah menyesatkan.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
"Seperti yang dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Anda harus secara fisik melakukan kontak dengan virus corona agar terinfeksi olehnya, dan karena radiasi dari medan elektromagnetik (EMF) dari 5G tidak dapat membawa virus, mereka tidak dapat membuat Anda bersentuhan dengan virus," jelasnya.
Perempuan dalam video juga mengungkapkan bahwa virus corona tidak akan menular, sementara WHO telah berulang kali menekankan bahwa virus dapat ditularkan dari orang ke orang, bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa COVID-19 dan penyakit radiasi adalah dua penyakit berbeda dan tidak saling berkaitan.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.