Hoaxbuster: Soal Lockdown yang Tidak Mengurangi Angka Kasus Corona

25 November 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Prancis menghentikan kendaraan untuk memeriksa dokumen pengecualian dan identitas saat lockdown di daerah Bois de Boulogne, di Paris, Prancis. Foto: Christian Hartmann/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Prancis menghentikan kendaraan untuk memeriksa dokumen pengecualian dan identitas saat lockdown di daerah Bois de Boulogne, di Paris, Prancis. Foto: Christian Hartmann/Reuters
ADVERTISEMENT
Beragam langkah ketat diambil berbagai negara dalam memerangi pandemi, tidak terkecuali kebijakan lockdown atau pembatasan wilayah untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun, beredar unggahan terkait kebijakan itu yang diklaim tidak memiliki dampak signifikan dan justru disalahgunakan untuk menerapkan darurat militer atau martial law.
Dikutip dari Reuters, unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar dari Kamus Merriam-Webster dengan kata kunci lockdown, dengan menyertakan definisi yang berbunyi: pengurungan tahanan di dalam sel bagi masyarakat sebagai tindakan pengamanan sementara.
Selain itu ditambahkan juga narasi sebagai berikut:
Jangan pernah lupa dari mana kata LOCKDOWN berasal ... Pemerintah yang penuh kasih tidak mencoba menyelamatkan Anda dari COVID ... ia menggunakan COVID untuk membenarkan MARTIAL LAW.
Faktanya, ditelusuri dari website asli Kamus Merriam-Webster, pengertian lockdown dalam unggahan tersebut memang benar, namun tidak tepat bila dikaitkan dengan situasi pandemi.
Polisi perbatasan Israel berbincang-bincang dengan penduduk setempat di pintu masuk ke Bnei Brak ketika Israel memberlakukan lockdown. Foto: REUTERS/Ammar Awad
Terdapat pengertian lain dari kamus yang sama dalam mendefinisikan lockdown dalam situasi pandemi namun tidak ditampilkan dalam unggahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengertian itu berbunyi: Kondisi sementara yang diberlakukan oleh otoritas pemerintah (seperti selama wabah penyakit epidemi) di mana orang diharuskan untuk tinggal di rumah mereka dan menahan diri dari atau membatasi aktivitas di luar rumah yang melibatkan kontak publik (seperti makan di luar atau menghadiri pertemuan besar).
Data yang dimiliki Reuters juga menunjukkan bahwa lockdown adalah salah satu langkah pencegahan penyebaran virus corona yang telah menyelamatkan jutaan jiwa.
Studi Imperial menganalisis dampak lockdown dan langkah-langkah yang diambil seperti penerapan social distancing di 11 negara Eropa. Studi tersebut menemukan bahwa lockdown dan social distancing memiliki efek dalam membantu menurunkan tingkat reproduksi infeksi.
Associate Dean for Education di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Dr. Elizabeth Stuart dan pakar penyakit menular Dr. Stuart Ray, menegaskan bahwa lockdown dapat mengurangi penularan SARS-Cov-2.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan kebijakan lockdown kepada negara yang terkena imbas virus dari Wuhan, China tersebut.
Bersamaan dengan anjuran mengenakan masker dan penerapan social distancing dengan jarak setidaknya satu meter antara satu sama lain.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona