Hobi Baru Pelajar di Sleman Selama Sekolah Daring: Mengecat Rambut

Sejumlah pelajar menyeberang jalan menuju ke sekolah. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Dinas Pendidikan Sleman mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada Senin (17/1). Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, momen tatap muka ini diharapkan bisa menguatkan kembali pendidikan karakter para siswa.

Menurutnya, selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah daring, pendidikan karakter para pelajar berkurang. Sekolah susah membimbing para pelajar, termasuk masalah kedisiplinan.

"Selama ini terkait penguatan karakter PJJ murni susah membimbingnya," kata Ery ditemui di Pemkab Sleman, Selasa (18/1).

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana di Pemkab Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Dari pengamatan Ery, saat sekolah daring banyak pelajar yang mengubah penampilan. Banyak dari mereka kemudian mengecat rambut dengan aneka warna.

"Kita tidak tahu selama PJJ murni ini, anak-anak itu yang saya amati banyak yang tidak suka rambut hitam. Banyak yang menjadi biru dan menjadi merah," terangnya.

Baru saat Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) yang menghadirkan para siswa mereka kemudian mengubah rambutnya menjadi hitam kembali.

"ASPD dalam 3 hari anak harus terpaksa masuk sekolah dan itu rambutnya berubah lagi," jelasnya.

Ilustrasi mewarnai/cat rambut Foto: Shutter Stock

Lanjutnya dengan PTM 100 persen diharapkan semangat dan kedisiplinan pelajar bisa kembali. Dengan pendampingan diharapkan pendidikan karakter lebih dikuatkan.

PTM juga menjadi solusi sulitnya PJJ bagi pelajar yang tinggal di wilayah kurang sinyal internet. Beberapa wilayah menurut Ery, sampai harus menggunakan HT untuk pembelajaran daring.

"Beberapa daerah sinyal tidak baik kita sempat kerja sama dengan RAPI pembelajaran dengan HT," ujarnya.