Hormati Status-Quo, Rabi Israel Minta Yahudi Tak Berdoa di Masjid Al-Aqsa

27 Agustus 2024 10:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di komplek Masjid Al-Aqsa, pada 11 Maret 2024. Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di komplek Masjid Al-Aqsa, pada 11 Maret 2024. Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
ADVERTISEMENT
Lima rabi berpengaruh Israel mengutuk seruan bagi warga Yahudi untuk berdoa di halaman Masjid Al-Aqsa. Mereka menegaskan, situs suci umat Islam itu sangat terlarang bagi umat Yahudi.
ADVERTISEMENT
Seruan berdoa itu dilontarkan sosok menteri kontroversial Israel Itamar Ben-Gvir. Pada Selasa (27/8) ini sebanyak 3000 umat Yahudi melawan status quo dan berdoa di halaman Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga umat Islam yang juga identitas nasional Palestina. Umat non-Muslim dilarang berdoa serta memasang simbol agama lain di Al-Aqsa.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (kedua kiri) mengunjungi kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Minhelet Har-Habait/via REUTERS
Umat Yahudi juga percaya Al-Aqsa sebagai situs suci mereka. Di sana dulunya berdiri bait suci yang dihancurkan Kerajaan Romawi.
Beberapa waktu belakangan Ben-Gvir terus meminta umat Yahudi untuk berdoa di halaman Al-Aqsa dan meminta mereka melanggar status quo. Tindakan itu ternyata memicu kecaman termasuk dari dalam umat Yahudi sendiri.
"Mereka adalah penjahat berkedok agama yang hanya mengobarkan ketegangan," ucap anggota badan pembuat kebijakan agama Yahudi di Pemerintahan Israel, Rabi David Cohen, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Komentar serupa disampaikan sejumlah rabi berpengaruh lainnya. Bahkan kelompok Yahudi Ortodoks turut melontarkan kecaman serupa serta meminta status quo Al-Aqsa dihormati.
"Sangat dilarang masuk ke Bukit Bait Suci (nama Israel untuk Al-Aqsa)," kata Rabi Kota Tua Yerusalem Avigdor Nebenzahl.
Eks Rabi Kepala Israel Yitzhak Yosef berkomentar keras. Dia menegaskan, mereka yang mengikuti seruan Ben-Gvir berdoa di sana tidak mewakili umat Yahudi.
Status quo Masjid Al-Aqsa disepakati seusai Israel merebut Yerusalem timur pada 1967 .
Umat non-Muslim hanya boleh masuk ke halaman Al-Aqsa pada waktu yang sudah ditentukan. Umat non-Muslim dilarang keras berdoa atau memasang simbol-simbol keagamaan di luar Islam.
Apa yang dilakukan Ben-Gvir menuai kecaman keras dari negara-negara Muslim sampai Amerika Serikat (AS). PM Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan, seruan Ben-Gvir menyimpang dari status quo yang wajib dipatuhi Israel.
ADVERTISEMENT