Horor Kerumunan Festival Agama 'Kumbh Mela' di India, 15 Orang Tewas

29 Januari 2025 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para umat berkumpul di pagi hari selama "Maha Kumbh Mela", atau Festival Pitcher Agung, di Prayagraj, India, 28 Januari 2025. Foto: REUTERS/Sharafat Ali
zoom-in-whitePerbesar
Para umat berkumpul di pagi hari selama "Maha Kumbh Mela", atau Festival Pitcher Agung, di Prayagraj, India, 28 Januari 2025. Foto: REUTERS/Sharafat Ali
ADVERTISEMENT
Sebanyak 15 orang tewas dalam festival Kumbh Mela di Prayagraj, India, Rabu (29/1).
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini, ratusan ribu peziarah berkumpul dan berkerumun di Sungai Gangga dan Yamuna untuk menjalankan ritual mandi suci.
Suasana yang awalnya khusyuk pun berubah menjadi kepanikan.
Seorang dokter di lokasi menyebut banyak korban luka masih dirawat.
“Setidaknya 15 orang meninggal. Yang lainnya dalam perawatan,” ujarnya sambil meminta identitasnya dirahasiakan, seperti diberitakan AFP.
Pemerintah belum memberikan jumlah korban resmi, namun pejabat setempat mengatakan 38 orang tewas.
Di lokasi kejadian, petugas penyelamat dan peziarah berusaha mengevakuasi korban di antara pakaian, sepatu, dan barang-barang yang berserakan.
Polisi membawa jenazah yang terbungkus selimut tebal menggunakan tandu, sementara puluhan keluarga menunggu kepastian nasib kerabat mereka di tenda medis darurat sekitar satu kilometer dari lokasi insiden.
ADVERTISEMENT

Kerumunan Berujung Maut

Petugas kesehatan membawa seseorang dengan tandu setelah terinjak-injak pada acara "Shahi Snan" kedua di "Maha Kumbh Mela" atau Festival Pitcher Hebat, di Prayagraj, India, 29 Januari 2025. Foto: REUTERS/Sharafat Ali
Rabu ini menjadi salah satu hari paling sakral dalam festival Kumbh Mela karena keyakinan akan kesejajaran langka benda-benda langit setelah 144 tahun.
Pihak berwenang memperkirakan rekor 100 juta orang akan melakukan ritual di hari ini.
Orang-orang suci berpakaian safron memimpin prosesi menuju sungai untuk mandi ritual.
Namun, alih-alih menjalankan prosesi religius, suara petugas keamanan justru menggema melalui pengeras suara, meminta peziarah menjauh dari jalur air.
“Kami memohon dengan hormat kepada semua umat untuk tidak mendekati tempat pemandian utama,” ujar salah satu staf festival melalui megafon.
“Harap bekerja sama dengan petugas keamanan,” tambahnya.
Sebagian peziarah memutuskan meninggalkan festival lebih awal.
“Saya mendengar kabar itu dan melihat sendiri situasi di lokasi,” kata Sanjay Nishad, seorang peserta.
ADVERTISEMENT
“Keluarga saya ketakutan, jadi kami memilih pergi,” lanjutnya.
Menurut pejabat lokal, Akanksha Rana, tragedi ini dipicu runtuhnya beberapa penghalang pengendalian massa.
Seorang peziarah lainnya, Malti Pandey, mengatakan dirinya berada di jalur menuju sungai ketika kerumunan tiba-tiba kehilangan kendali.
“Tiba-tiba semua orang mulai mendorong, dan banyak yang terjepit,” ungkap pria berusia 42 tahun itu.
Dalam dua pekan, total pengunjung yang hadir telah mencapai hampir 148 juta orang.

Festival dengan Sejarah Kelam

Seorang wanita merangkak di bawah pagar, setelah terinjak-injak sebelum "Shahi Snan" kedua di "Maha Kumbh Mela" atau Festival Pitcher Hebat, di Prayagraj, India, 29 Januari 2025. Foto: REUTERS /Adnan Abidi
Kumbh Mela merupakan festival keagamaan terbesar di dunia. Tradisi berakar dari mitologi Hindu tentang perebutan kendi berisi nektar keabadian antara dewa dan iblis.
Tahun ini, penyelenggara memperkirakan hingga 400 juta peziarah akan menghadiri acara yang berlangsung hingga 26 Februari.
Untuk mencegah tragedi, ratusan kamera dan drone dipasang di sepanjang rute festival dan area perkemahan.
ADVERTISEMENT
Jaringan pengawasan ini terhubung ke pusat kendali yang dirancang untuk mendeteksi titik-titik kepadatan yang berisiko.
Namun, sejarah mencatat bahwa langkah-langkah keamanan sering kali tidak cukup.
Pada 1954, lebih dari 400 orang tewas akibat kerumunan yang tak terkendali.
Tragedi serupa terjadi pada 2013, ketika 36 orang kehilangan nyawa dalam peristiwa yang kembali terulang di kota yang sama tahun ini.