Ibu dan Anak Saling Tuding Membunuh dan Membeton Surono Dalam Musala

6 November 2019 13:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi membongkar jenazah Surono yang dibeton di musala rumahnya di Jember. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membongkar jenazah Surono yang dibeton di musala rumahnya di Jember. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus mayat dibeton di musala di Jember, Jawa Timur, hingga saat ini belum terungkap. Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan hingga saat ini, institusinya masih memburu pelaku.
ADVERTISEMENT
Alfian meyakini mayat dibeton di musala salah satu rumah di Jember itu adalah korban pembunuhan. Mayat dibeton di musala itu identitasnya adalah Surono (51). Surono adalah pemilik rumah itu. Dia sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarga sejak 7 bulan lalu.
Dalam perkara ini, polisi sudah mengamankan lima orang saksi. Mereka adalah Busani (istri Surono), Bahar (anak Surono), J (kekasih Busani) dan dua orang lagi identitas saksi yang dirahasiakan polisi.
Alfian mengatakan saat sedang menjalani pemeriksaan, Busani dan Bahar saling tuding. Bahar menuding ibunya inisiator pembunuhan Surono dibantu dengan J. Sebaliknya, Busani juga menuding anaknya yang membunuh bapaknya itu.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat memantau pembongkaran lantai mushalla untuk autopsi jasad korban pembunuhan yang dicor. Foto: ANTARA
Busani dan Bahar saling adu argumen soal tudingan itu. Busani menuding Bahar membunuh Surono karena bapaknya itu tidak senang dengan istrinya. Busani juga mengatakan Bahar yang membuat fondasi pembangunan musala, sekitar 7 bulan yang lalu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan argumen Bahar, Busani lah yang membunuh Surono. Busani membunuh suaminya karena kepergok berselingkuh dengan seseorang pria berinsial J. Busani selingkuh dengan J karena sering ditinggal Surono ke luar kota.
Surono profesinya adalah pekerja kebun di daerah Kalimantan dan Sumatera. Dia pulang ke Jember setahun sekali. Polisi kemudian mendatangkan psikiater untuk memeriksa kejiwaan Bahar dan Busani.
Polres Jember bersama Tim DVI Polda Jatim membongkar lantai mushalla yang diduga tempat korban pembunuhan yang dicor di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember Foto: ANTARA
"Kami akan mendatangkan seorang psikiater untuk melakukan pemeriksaan dan mendeteksi apakah keterangan yang disampaikan (keduanya) benar atau bohong," ujar Alfian, Rabu (6/11).
Alfian mengatakan psikiater didatangkan karena keterangan yang disampaikan Busani dan Bahar tidak sama dan tidak saling berkorelasi.
"Melihat rangkaian keterangan yang disampaikan terduga, kemudian korelasinya, dan berbelit-belit saat menyampaikan, serta saat dikonfrontir keterangan tersebut tidak sama sehingga membutuhkan psikiater untuk membantu mengungkap pelaku pembunuhan itu," ujar dia.
ADVERTISEMENT