Ibu di Bukittinggi Bantah Tuduhan Inses, Laporkan Wali Kota ke Polisi

26 Juni 2023 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eva Yulinda (tengah), ibu yang dituduh inses dengan anak kandungnya, di Polresta Bukittinggi. Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Eva Yulinda (tengah), ibu yang dituduh inses dengan anak kandungnya, di Polresta Bukittinggi. Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus adanya hubungan seks sedarah atau inses antara ibu dengan anak kandungnya berujung dilaporkannya Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, ke kepolisian. Kasus ini mencuat ke publik bermula dari pidato Erman Safar.
ADVERTISEMENT
Eva Yulinda, ibu yang dituduh berhubungan badan dengan anaknya sejak SMA hingga umur 28 tahun itu pun secara tegas membantah segala pernyataan Erman Safar.
Ia dan sejumlah tokoh masyarakat kemudian melaporkan politikus Gerindra itu ke Polresta Bukittinggi.
"Disebutkan inses, anak sendiri berhubungan intim dengan ibu kandung. Padahal tidak ada," kata Eva di Polresta Bukittinggi, Senin (26/6).
Menurut dia, pernyataan wali kota telah mencemarkan nama baiknya. Informasi inses ini, didapat hanya dari informasi anak yang kondisi kejiwaannya sedang tidak stabil.
"Harusnya sebelum membeberkan ke publik, Erman atau Pemko Bukittinggi lebih dulu melakukan verifikasi ke orang tua," tegasnya.
Terkait dilaporkan ke polisi tersebut, Erman Safar belum ada memberikan tanggapan. Saat dicoba dikonfirmasi melalui sambungan telepon maupun pesan singkat WhatsApp, tidak merespon.
ADVERTISEMENT

Polisi Tak Yakin Adanya Inses

Pihak kepolisian tidak menyakini inses ibu dan anak ini terjadi. Hal ini setelah dilakukan pemeriksaan terduga yang disebut bersetubuh dengan ibu kandungannya berinisial MH (28 tahun).
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, mengungkapkan dari hasil pemeriksaan keterangan MH berbelit-belit.
"Awalnya saat SMA, kemudian SD, ditanya lagi pada saat dia SMP," ujar Fetrizal.
Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, MH juga sempat mengaku berada di bawah pengaruh zat adiktif, seperti lem. MH mengaku halusinasi atau fantasi kepada ibu kandungnya.
Selain itu, lanjut Fetrizal, MH diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan. Berdasarkan keterangan sang ibunda, tindakan pemuda tersebut sudah sangat meresahkan pihak keluarga.
"Kadang dia hanya pakai celana dalam saja keluar, bahkan pernah bapaknya hendak ia hajar, itu yang membuat keluarga sudah angkat tangan melakukan rehabilitasi terhadap yang bersangkutan," kata Fetrizal.
ADVERTISEMENT