Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Ibu di Jimbaran Bali Tewas Dirampok, Pelaku Buruh Proyek Belakang Rumah
24 Februari 2025 17:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rumah korban berada Perumahan Kori Nuansa Barat Blok III, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Pada peristiwa pembunuhan ini, anak K, DKP (25) mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
"Motifnya memang ekonomi kemungkinan akan digunakan untuk kehidupan sehari-hari karena pelaku mungkin enggak punya uang, pelaku juga ingin pulang ke Pasuruan (Jawa Timur), " kata Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu M. Guruh Firmansyah di Polresta Denpasar, Senin (24/2).
Menurutnya, pelaku baru bekerja sama satu minggu pada proyek bangunan tersebut. Pelaku mengintai rumah korban selama dua hari sebelum beraksi atau pada Jumat (21/2).
Pelaku akhirnya mengetahui hanya ibu dan anaknya yang menetap di rumah itu. Ibu itu mencari nafkah sebagai penjual roti bakar di Jimbaran.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (23/2) pukul 03.00 WITA, pelaku memutuskan masuk ke lantai II rumah korban dengan tangga proyek. Dia menyelinap masuk ke dalam rumah melalui jendela ventilasi.
Pelaku ternyata kepergok korban K saat mencari barang di ruang utama di lantai I. Korban K yang kaget lalu teriak memanggil anaknya, DKP. Pelaku sontak mengeluarkan sebilah pisau dari balik bajunya lalu menusuk korban K hingga tewas.
"Dari hasil olah TKP, diidentifikasi ada 6 tusukan, yaitu di satu belakang leher kanan dan di punggung ada lima tusukan. Yang paling fatal adalah penusukan di leher. Itu nancap sampai dalam, itu menyebabkan luka dan mungkin kehabisan darah (sehingga meninggal)," sambung Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira.
ADVERTISEMENT
Korban DKP yang kaget mendengar suara teriakan ibunya dari arah ruang utama langsung bergegas bangun tidur dari kamarnya. Korban DKP teriak melihat ibunya sudah bersimbah darah dan melihat pelaku berada di dalam rumah.
Pelaku lalu mencekik leher DKP. DKP melawan dan teriak minta tolong. Pelaku lalu membanting DKP sampai pingsan. Pelaku kemudian kabur membawa dua unit ponsel dan sebuah cincin emas milik korban.
"Untuk cincin sudah kami tanyakan, pelaku sendiri bilang cincinnya hilang enggak tahu di mana. Hilangnya pada saat melarikan diri," katanya.
Teriakan DKP ternyata didengar oleh para tetangga. Tetangga heboh dan melaporkan kasus ini ke kantor polisi. Tetangga juga melarikan DKP ke rumah sakit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan rekaman CCTV, polisi berhasil menangkap Rafli di sebuah toko bangunan di Desa Kerobokan, Kabupaten Badung, pada hari yang sama.
ADVERTISEMENT
Polisi menembak kedua kaki Rafli karena berusaha melarikan diri. Dia sudah memesan travel ke Pasuruan. Dia berjanji ke sopir bahwa ongkos perjalanan akan dibayar ibunya di Pasuruan.
Berdasarkan hasil tes urine, ternyata Rafli juga positif narkoba. Dia mengaku baru mengkonsumsi tiga buah pil koplo saat pertama bekerja di proyek tersebut.
Atas perbuatan, Rafli dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP, dengan ancaman dihukum maksimal 15 tahun penjara.