Ibu di Wonogiri Gantung Diri, Terlilit Utang di 23 Pinjol dan Kerap Diteror

4 Oktober 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
Surat wasiat yang ditinggalkan WPS ibu di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yang nekat bunuh diri karena pinjol. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat wasiat yang ditinggalkan WPS ibu di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yang nekat bunuh diri karena pinjol. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (38) di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri nekat bunuh diri karena terlilit utang pinjaman online (pinjol).
ADVERTISEMENT
Selain utang ke sejumlah pinjol, korban juga memiliki utang ke koperasi simpan pinjam atau bank plecit. Bank plecit merupakan akses keuangan informal yang diklasifikasikan sebagai Lembaga Keuangan Bukan Bank informal.
Paur Humas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono mengatakan, WPS gantung diri di depan teras rumahnya pada Sabtu (2/10). Jasad WPS pertama kali ditemukan oleh mertuanya pukul 04.00 pagi.
"Setelah bangun tidur mertuanya itu bermaksud melakukan aktivitas seperti biasa. Tapi justru dia kaget melihat korban sudah dalam kondisi menggantung di teras depan rumah korban yang berhadapan dengan saksi," ujar Iwan saat dihubungi kumparan, Senin (4/10).
Surat wasiat yang ditinggalkan WPS ibu di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yang nekat bunuh diri karena pinjol. Foto: Dok. Istimewa
Iwan menjelaskan, WPS dipastikan meninggal karena bunuh diri. Sebab, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
ADVERTISEMENT
"Murni merupakan bunuh diri dengan dibuktikan catatan medis (visum)," jelas dia.
Berdasarkan pengakuan dari suami WPS, ibu dua anak ini frustrasi lantaran kerap diteror oleh pihak pinjol.
Bahkan sang suami merasa sebelum nekat mengakhiri hidupnya, korban juga bersikap aneh belakangan ini.
"Korban sempat bercerita mempunyai banyak utang di beberapa pinjaman online dan koperasi simpan pinjam (bank plecit), dan akhir-akhir ini sering mendapat teror dari bank online, sehingga membuat korban frustrasi," kata Iwan.
Teras rumah WPS, ibu di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yang nekat bunuh diri karena pinjol. Foto: Dok. Istimewa
Sebelum bunuh diri, WPS diketahui menuliskan surat wasiat dalam buku agendanya.
Isi surat wasiat itu menjelaskan permintaan maafnya karena terjerat pinjol dan tidak mampu melunasinya.
WPS juga merinci jumlah utangnya kepada 23 pinjol dengan total puluhan juta dalam surat itu. Rata-rata korban berhutang mulai Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta di setiap pinjol.
ADVERTISEMENT
Berikut isi surat wasiat korban yang ditemukan oleh pihak kepolisian.
Mas nanti kalo sudah nemuin surat ini, jangan nangis, tetap jaga Rara Riri. Memang aku bisanya membuat susah kamu. Maafin aku ya Mas. Mungkin dengan jalan ini bisa membuat hidupku tenang. Maafin ya Mas aku minta beribu-ribu maaf. Aku mati meninggalkan aib bagi keluarga ini. Mungkin sudah jalan hidupku.
Di buku hitam kecil itu ada semua data orang yang aku hutangi. Sampaikan permohonan maafku kepada mereka. Kalau bisa hutangku di bayar pelan-pelan. Sekali lagi aku minta maaf. Aku sudah tidak kuat. Aku sudah tidak kuat lagi ini. Ini sudah jalanku.
--------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.