Ibunda Pejuang Reformasi Elang Mulia Lesmana Meninggal Dunia

Ibunda Elang Mulia Lesmana, Hiratetty (Foto: facebook Universitas Trisakti)

Hiratetty Yoga tak pernah lelah berjuang untuk menuntaskan dan mempertanyakan kejelasan tragedi Trisakti yang merenggut nyawa anaknya, Elang Mulia Lesmana, yang tewas dalam tragedi Trisakti.

Ketika itu, 12 Mei 1998, Elang yang merupakan mahasiswa Arsitektur Universitas Trisakti bersama ketiga rekannya sesama mahasiswa Trisakti, Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi), Hafidhin Royan (Teknik Sipil), dan Heri Hertanto (Teknologi Industri), tewas diberondong tajamnya timah panas aparat di tengah kerusuhan yang melanda Jakarta. Keempatnya meninggal tanpa adanya kejelasan siapa otak d ibalik tragedi kemanusiaan tersebut sampai saat ini.

Namun pada Minggu (25/2) kabar duka datang dari Hiratetty Yoga. Bunda Tetty, begitu ia biasa disapa, mengembuskan nafas terakhir di RS Dharmais, Jakarta Barat, pukul 19.10 WIB. Ia meninggal karena penyakit kanker yang sudah diidapnya sejak lama.

Kabar ini juga disampaikan oleh Partai Gerindra. Partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto ini mengucapkan belasungkawa melalui akun Twitter resminya @Gerindra.

"Innalillahi Wainnalillahi Rojiun telah berpulang ke Rahmatullah

Ibu Hira Tety Yoga Ibunda dari Alm.Elang Mulia Lesmana (Pahlawan Reformasi). Kita doakan bersama semoga Alm. Diberikan tempat terbaik disisiNYA...Husnul Khotimah...Amiin YRA," cuit akun @Gerindra pada Minggu (25/2) malam.

Sebelumnya pada Kamis (22/2), Prabowo juga sempat menjenguk Bunda Tetty ketika masih dirawat di RS Dharmais. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria membantah bahwa kunjungan Prabowo terkait dengan Pilpres 2019 mendatang. Sementara Andre Rosiade, Wasekjen Partai Gerindra menilai kedatangan tersebut sebagai bukti Prabowo tidak terlibat dalam tragedi Trisakti 1998.

"Menunjukkan bahwa Pak Prabowo tidak terlibat kasus 12 Mei Trisakti. Yang perlu masyarakat ketahui, bahwa pelaku penembakan Trisakti adalah Brimob dari kepolisian dan ini sudah diputuskan melalui Mahkamah Militer," ucap Andre, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (22/2).

Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Agustus 2005 memberikan Bintang Jasa Pratama kepada Elang bersama mahasiswa Trisakti lain yang meninggal dalam tragedi tersebut.

Meninggalnya Bunda Tetty meninggalkan rasa duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga tapi juga almamater Elang, Universitas Trisakti. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKAUSAKTI), Saidu Solihin.

"Sepeninggalnya Bunda Tetty, kami seluruh aktivis Alumni Universitas Trisakti masih dan akan terus menagih hutang penyelesaian atau penuntasan kasus ini kepada Pemerintah sampai benar-benar tuntas," kata Saidu Solihin seperti dikutip dari Antara, Senin (26/2).

Bunda Tetty dimakamkan di di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan,hari ini pukul 10.00 WIB.

Selamat jalan, Bunda Tetty.