Identitas 3 Tentara Kru Heli Black Hawk yang Tabrakan di Washington DC

2 Februari 2025 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang terlibat dalam kecelakaan helikopter. Foto: Dok. Humas Angkatan Darat AS
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang terlibat dalam kecelakaan helikopter. Foto: Dok. Humas Angkatan Darat AS
ADVERTISEMENT
Angkatan Darat AS mengkonfirmasi identitas tiga awak helikopter UH-60 Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat komersial pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC. Tidak ada yang selamat dalam tragedi ini. Pesawat komersial milik American Airlines berisi 64 orang, sedangkan heli militer Black Hawk berisi 3 orang.
Ketiga kru heli yang gugur adalah:
Kapten Rebecca M. Lobach, prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang terlibat dalam kecelakaan helikopter. Foto: Dok. Humas Angkatan Darat AS
Chief Warrant Officer 2 Andrew Loyd Eaves, prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang terlibat dalam kecelakaan helikopter. Foto: Dok. Humas Angkatan Darat AS
Sersan Staf Ryan Austin OHara, prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang terlibat dalam kecelakaan helikopter. Foto: Dok. Humas Angkatan Darat AS

Keluarga Awalnya Menolak Identitas Rebecca Diungkap

ADVERTISEMENT
Rebecca Lobach awalnya tidak langsung diumumkan sebagai salah satu korban atas permintaan keluarganya.
Namun, pada Sabtu (1/2), Angkatan Darat AS akhirnya merilis nama beserta pernyataan resmi dari keluarganya.
“Kami sangat berduka atas kehilangan Rebecca yang kami cintai. Dia adalah bintang yang cemerlang dalam hidup kami—baik hati, cerdas, ambisius, dan kuat,” kata keluarga Lobach dalam pernyataan tertulis.
Kapten Rebecca Lobach (kiri) saat bertugas di Gedung Putih. Dia mendampingi perancang busana Ralph Lauren saat menerima Medali Kebebasan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah upacara di Gedung Putih di Washington, DC (4/1/2025). Foto: CHRIS KLEPONIS/AFP
Rebecca adalah lulusan ROTC militer yang menempati 20 persen kadet terbaik di AS.
Ia memiliki lebih dari 450 jam waktu terbang dan bertugas sebagai pilot-in-command setelah melewati uji kelayakan ketat.
Selain perannya di Angkatan Darat, ia juga menjadi Asisten Sosial Militer Gedung Putih semasa Presiden Joe Biden dan aktif sebagai Advokat Korban Pencegahan dan Respons Pelecehan/Serangan Seksual (SHARP).
ADVERTISEMENT
“Kami mohon agar Anda menghormati privasi kami saat kami berduka atas kehilangan ini,” tutup pernyataan keluarga.

Tabrakan Pesawat dan Helikopter di Udara

Helikopter Black Hawk dari Batalyon Penerbangan ke-12, Fort Belvoir, Virginia, bertabrakan dengan pesawat regional American Airlines PSA Airlines Bombardier CRJ700 yang membawa 64 penumpang.
Kecelakaan terjadi saat pesawat hendak mendarat.
Suara yang didapatkan dari LiveATC.net, sumber tepercaya untuk rekaman penerbangan, menangkap komunikasi terakhir antara 3 kru helikopter yang memanggil sinyal PAT25 sebelum tabrakan terjadi
“PAT25, apa kamu melihat CRJ? PAT245, lewat di belakang CRJ,” kata pengendali lalu lintas udara pada pukul 8.47 malam waktu setempat, dikutip dari Reuters.
Tak lama, terlihat ada ledakan di udara di atas Sungai Potomac dekat bandara.
“Tabrakan, tabrakan, tabrakan, ini adalah peringatan tiga,” kata salah satu pemandu lalu lintas udara dalam rekaman suara sekitar waktu kecelakaan.
ADVERTISEMENT
“Helikopter dan pesawat yang tabrakan jatuh di sungai,” kata pemandu lalu lintas udara lainnya.
Dua kapal penyelamat menarik puing-puing di air setelah kecelakaan udara di atas Sungai Potomac di dekat Bandara Nasional Reagan di Washington, DC, pada tanggal 29 Januari 2025. Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
Tabrakan pesawat dan helikopter tertangkap dalam rekaman webcam di John F. Kennedy Center for the Performing Arts di Washington. Cuplikan rekaman menunjukkan pesawat meledak dan jatuh setelah ditabrak helikopter.
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers pada Kamis (30/1) dan mengumumkan tak ada korban selamat dalam insiden tersebut.
Ia memerintahkan Badan Aviasi Federal (FAA), Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), dan militer AS untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
“Kita akan bekerja keras untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Trump.
Penyelidik sedang mengkaji berbagai kemungkinan, termasuk kondisi cuaca, komunikasi penerbangan, serta kemungkinan kegagalan teknis yang menyebabkan tabrakan di udara.
ADVERTISEMENT