Identitas 6 Ibu & 3 Anak Korban Tewas Odong-odong Maut: Paling Muda Umur 2 Tahun

26 Juli 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Odong-odong di Serang tertabrak kereta api. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Odong-odong di Serang tertabrak kereta api. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Odong-odong yang nekat menerobos perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, membuat celaka para penumpangnya. Kejadian pada Selasa (26/7) siang itu, menewaskan sembilan orang, yang terdiri dari ibu dan anak.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil pengumpulan keterangan terdapat sembilan orang meninggal. Kalau yang luka-luka kita masih melakukan pengecekan," kata Kasat Lantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina saat ditemui di lokasi kejadian.
Mereka yang tewas dalam insiden itu seluruhnya perempuan. Sebanyak enam orang dewasa di antaranya Saptiyah (51 tahun), Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22) dan korban tertua bernama Sawiyah yang berumur 71 tahun.
Sementara tiga korban lainnya adalah anak perempuan, yakni Ismawati (8), serta Azzizatul Atiah dan Amanda yang keduanya masih berumur 2 tahun.
Odong-odong tertabrak kereta api di Serang, Banten, Selasa (26/7/2022). Foto: Dok. Istimewa
Jenazah para korban itu diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang, sebelum diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Kesembilan korban yang tewas adalah tetangga dalam satu lingkup RT di Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Odong-odong di Serang tertabrak kereta api. Foto: Dok. Istimewa
Insiden maut bermula saat odong-odong penuh penumpang yang didominasi anak-anak dan ibu-ibu datang dari arah Walantaka menuju Kragilan.
ADVERTISEMENT
Setiba di perlintasan rel kereta tanpa palang pintu, odong-odong dengan menerobos perlintasan rel saat kereta sudah cukup dekat. Sopir odong-odong selamat dalam insiden itu.
"Untuk sopir inisial JL (27). Sudah diamankan di Polsek Kragilan. Statusnya masih saksi, masih kita mintai keterangan. Nanti kita dalami, kita lakukan pemeriksaan kembali. Saat ini kita masih fokus olah TKP," kata Tiwi Afrina.