Idham Azis: Saya Tangkap Santoso Tak Takut, Ditunjuk Kapolri Gemetar

6 November 2019 11:42 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memberi hormat seusai mengikuti upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memberi hormat seusai mengikuti upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Jabatan Kapolri resmi dijabat Jenderal Pol Idham Azis. Ia mengatakan, sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
Idham Azis mengaku gemetar ditunjuk sebagai Kapolri. Padahal lulusan Akpol 1988 ini dianggap berpengalaman dalam menangani sejumlah kasus terorisme, seperti operasi menangkap kelompok Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulteng.
"Saya tidak persiapkan diri saya jadi orang ilmiah, orang yang pertama saya lapor, saya tangkap Santoso berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk Kapolri saya gemetar," ungkap Idham Azis saat memberikan sambutan dalam serah terima jabatan Kapolri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (6/11).
Jenderal (Purn) Polisi Tito Karnavian dan Jenderal Polisi Idham Azis saat serah terima jabatan Kapolri di Makobrimob Kelapa Dua, Jakarta, pada Rabu (6/11/2019). Foto: Andreas Ricky/kumparan
Selain itu, Idham Azis juga mengaku tak pandai berceramah di depan umum. Ia pun meminta maklum pada seluruh jajaran Polri terkait gaya bicaranya.
"Saya paling takut kalau jadi Kapolri itu ceramah. Istri saya selalu ingatkan agar jangan kepleset. Saya maaf gaya saya seperti inilah, saya tidak tahu kenapa Presiden pilih saya," terangnya.
Idham Azis bersiap mengikuti upacara pelantikan sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Foto: Antara Foto/Wahyu Putro
Idham Azis pun bercerita saat ditunjuk sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi. Saat itu, ia diminta kesanggupannya menjadi Kapolri menjelang masa pensiun.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak sempat beri alasan. Pak Jokowi bilang 'Pak kapan pensiun?' '1 Februari 2021 Pak Presiden' (jawab Idham). Lalu Pak Jokowi bilang 'yasudah nanti ganti Pak Tito haid (mundur) Kapolri," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Pol Idham Azis usai penyematan pangkat dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Meski memiliki keterbatasan, namun Idham Azis berkomitmen akan mengemban tugas sebagai Kapolri ke-24 dengan sebaik-baiknya hingga purna tugas.
"Tapi saya komitmen 14 bulan ke depan, saya lakukan yang terbaik. Mudah-mudahan. Biarlah sejarah mencatat, saya Kapolri ke-24 kalau sejarah yang mencatat ya sudahlah. Biar sajalah," pungkasnya.
Infografik Kapolri Idham Azis. Foto: Antara Foto/Wahyu Putro A dan Hod Susanto/kumparan