Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Idrus Ungkap Potensi NasDem, PKB, PKS Gabung KIM: Koalisi Plus, tapi Belum Resmi
1 Agustus 2024 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Dewan Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham, mengungkapkan persiapan penentuan pasangan calon (paslon) di beberapa daerah untuk Pilkada 2024 masih berlangsung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, hal yang disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengenai kemungkinan paslon yang diusung oleh KIM Plus di beberapa daerah adalah benar.
Idrus menegaskan strategi ini selaras dengan visi Presiden terpilih, Prabowo Subianto, tentang demokrasi yang mencerminkan karakter Indonesia.
"Bahkan sebenarnya kalau kita mengacu pada apa yang disampaikan oleh Presiden terpilih Pak Prabowo pada awal-awal menyampaikan beberapa pernyataan terkait dengan format pemerintahan ke depan, Pak Prabowo menyampaikan bahwa demokrasi yang akan dikembangkan Indonesia adalah demokrasi yang sesuai dengan ciri karakter Indonesia," kata Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8).
Idrus menambahkan ajakan Prabowo mendapat respons positif dari beberapa partai, termasuk NasDem dan PKB.
ADVERTISEMENT
NasDem, melalui Surya Paloh, segera memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai Presiden terpilih, diikuti dengan pertemuan-pertemuan positif dengan partai lain. Ia menyebut, hal itu mencerminkan upaya membangun koalisi yang kuat dan solid untuk masa depan Indonesia.
"Nah oleh karena itu, dengan visi seperti itu, pemahaman Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih terhadap demokrasi Indonesia yang dibangun asas kekeluargaan dan kegotongroyongan, ini juga yang diinspirasi dan menjadi konstruksi berpikir menghadapi pilkada," ucap dia.
Idrus memaparkan, KIM Plus adalah konsep di mana KIM telah memiliki modal awal yang kuat dari partai-partai pendukung seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan Gelora.
Ditambah lagi, ada kemungkinan partai-partai lain seperti NasDem, PKB, dan PKS akan bergabung, meskipun belum secara resmi.
ADVERTISEMENT
"Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi. Kalau sudah resmi bergabung dengan Koalisi tentu bukan lagi Koalisi plus tetapi ini sudah satu kesatuan," pungkasnya.
Live Update