Ilham DPO Militer Filipina Sudah 3 Bulan Tak Beri Kabar ke Keluarga

2 Juni 2017 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Ilham Syahputra (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Muhammad Ilham Syahputra pemuda 22 tahun asal Medan, Sumatera Utara menjadi salah satu buronan militer Filipina karena diduga terlibat penyerangan ISIS terhadap Kota Marawi. Militer Filipina menyebut Ilham tewas dalam baku tembak, namun hingga kini jasadnya belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Ilham sudah 6 bulan meninggalkan rumah. Kepada kakaknya, Atika, Ilham pamit bekerja di Bandung. Namun sejak bulan Maret 2017, Ilham sama sekali tidak memberi kabar.
“Pergi dari rumah sejak bulan Desember 2016. Bulan Maret awal masih ada kabar katanya dia masih kerja. Namun sejak bulan maret akhir atau kira-kira April 2017 sudah tidak ada kabar lagi, Ilham tidak bisa dihubungi,” kata Atika saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Medan, Sumatera Utara, Kamis (1/6).
Sebelumnya, Ilham pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia. Selama bekerja di Malaysia, Ilham rajin mengirim uang ke kakaknya. Tak ada tanda-tanda yang aneh dalam diri Ilham sepulang dari Malaysia.
Muhammad Ilham Syahputra (Foto: Rizki Ramadhani)
ADVERTISEMENT
Namun Atika tidak mengetahui apa yang dikerjakan adiknya di Bandung. Ilham tidak pernah mau menjawab saat ditanya soal apa yang dikerjakannya di Bandung.
“Yang pasti katanya “Pokoknya kakak jangan khawatir, Ilham di sini baik-baik aja. Kalau ada kurang uang, nanti Ilham kirim” Jadi saya pun tidak tanya-tanya lagi, karena saya tau adik saya memang orangnya baik, tidak suka macam-macam. Masih tanda tanya kita semua ini sebenarnya dia kerja apa, saya juga sampai sekarang tidak tahu,” jelas Atika.
Atika pun sangat kaget saat mendengar kabar adiknya tewas dalam baku tembak dengan militer Filipina. Dia belum percaya adiknya bergabung dengan kelompok Maute, kelompok afiliasi ISIS yang menyerang Marawi.
ADVERTISEMENT
WNI yang meninggal di Filipina. (Foto: Dok. Istimewa)
Saat ditunjukkan foto paspor Ilham, Atika membenarkan itu adalah adiknya. Namun Atika tetap tak percaya Ilham bergabung dengan ISIS.
“Iya ini punya dia ini, tapi paspor dia hilang memang waktu di Malaysia. Dia sempat kabarin saya, paspor dan KTP nya hilang tapi setahu saya sudah diurus lagi waktu di Malaysia, KTP ini juga saya kurang tahu apa ini KTP nya yang hilang atau yang baru,” tuturnya.
Atika sangat yakin, adiknya masih Ilham yang dulu. Ilham yang pintar dan baik hati.
“Ilham anak yang baik, juga pintar dan banyak pingin taunya. Dulu dia sering juara waktu sekolah. Dia juga pendiam, berbicaranya tidak terlalu banyak, tapi kadang-kadang mau jugak dia melawak dengan kami,” kenangnya.
ADVERTISEMENT
Laporan: Rizki Ramadhani