Imam Istiqlal: 3 Tahun Rekor Ramai Jemaah, Maaf Ramadhan Ini Tak Beri Layanan

23 Mei 2020 20:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (28/1). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (28/1). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Masjid Istiqlal yang menjadi masjid nasional selalu dipenuhi umat Islam dari seluruh penjuru Indonesia, terlebih saat Ramadhan. Namun pada Ramadhan tahun ini, Masjid Istiqlal sepi jemaah akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pun memohon maaf kepada masyarakat atas kondisi ini. Padahal, kata Nasaruddin, pada Ramadhan tiga tahun terakhir Masjid Istiqlal selalu ramai jemaah.
“Kali ini kami tidak bisa berikan pelayanan yang penuh seperti kita tahu bahwa 3 tahun terakhir ini Istiqlal mencapai rekor, tak pernah sebelumnya Masjid Istiqlal (pada) 10 malam terakhir (ramai jemaah) sampai lantai puncak, dari berbagai tempat datang, tapi sebaliknya dalam Ramadhan ini mohon maaf kami tak membuka pintu berjemaah," jelas Nasaruddin saat memberi sambutan dalam takbiran nasional Masjid Istiqlal secara virtual, Sabtu (23/5).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Foto: Dok. BNPB
Selain karena harus mematuhi aturan pemerintah terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19, Masjid Istiqlal juga sepi jemaah karena sedang dalam tahap renovasi.
ADVERTISEMENT
“Bertepatan juga Masjid Istiqlal kita lakaukan renovasi besar dan tak pernah masjid ini tersentuh renovasi seperti saat ini," terangnya.
Foto kolase umat muslim menanti waktu berbuka puasa (kiri) pada (6/5/2019) dan suasana sesudah ditiadakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/4). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto kolase umat muslim menanti waktu berbuka puasa (kiri) pada (6/5/2019) dan suasana sesudah ditiadakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/4). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Nasaruddin tak menampik selama Ramadhan tahun ini umat Islam dihadapkan pada ujian yang sangat berat, yakni berpuasa di tengah pandemi virus corona. Menurutnya, ujian ini dapat melipat gandakan martabat manusia di hadapan Allah SWT.
“Kita sangat yakin ada ujian di situ ada kenaikan kelas. Semakin berat ujian yang kita lewati maka semakin besar dan tinggi martabat yang dijanjikan. Semoga ujian berlapis yang kita jalani di bulan Ramadhan insyaallah mengangkat martabat kita dalam menjalani sisa hidup yang dipinjamkan Allah SWT," pungkasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.