Imbas Harimau Sumatera Mati, Medan Zoo Didesak Rombak Pengurus

8 Januari 2024 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Medan Zoo yang dinilai cukup memprihatinkan. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Medan Zoo yang dinilai cukup memprihatinkan. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara ikut menyoroti kematian harimau Sumatera di Medan Zoo, Kota Medan. Sudah ada dua harimau yang mati dalam 2 bulan belakangan. Yang terbaru yakni kematian Nurhaliza pada Sabtu (31/12/2023).
ADVERTISEMENT
Menurut WALHI, kematian yang terjadi itu merupakan sebuah bentuk sikap abai terhadap satwa.
“Peristiwa ini sebagai sikap abai dan pembiaran untuk meningkatkan perawatan, pakan, serta segala fasilitas infrastruktur Medan Zoo. Kita mau mendengar Medan Zoo menjadi pusat pengetahuan terhadap satwa, bukan pemakaman satwa,” kata Direktur Walhi Sumut Rianda Purba saat dihubungi kumparan, Senin (8/1).

Didesak rombak pengurus

Walhi menilai Pemerintah Kota (Pemko) Medan selaku pengelola tak belajar dari kasus sebelumnya. Padahal, harimau bernama Erha juga mati pada November sebelumnya.
Walhi mendesak agar pengelola Medan Zoo segera dirombak agar masalah ini tak lagi terulang.
“Dari peristiwa yang kesekian kali ini, patut bagi pemerintah dalam hal ini pihak Dirjen KSDAE KLHK RI untuk mengevaluasi total pengelolaan kebun binatang Medan. Baru saja beberapa bulan ini ada harimau mati, dan ini terjadi lagi,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, katanya, sistem pengelolaan dan manajemen Medan Zoo harus segera dievaluasi. Hal ini guna penyelamatan satwa lainnya yang ada di Medan Zoo.
“Dan kemudian, pemerintah harus terbuka kepada publik alasan kematian satwa liar dilindungi tersebut,” jelasnya.