Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Imbauan Badan Pangan Nasional: Cuci Anggur Shine Muscat Sebelum Dikonsumsi
4 November 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anggur Shine Muscat di Indonesia secara resmi aman dikonsumsi. Meskipun begitu, Badan Pangan Nasional tetap mengimbau masyarakat untuk mencuci terlebih dahulu anggur tersebut sebelum dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Tindakan ini merupakan langkah penting untuk mencegah sisa zat pencemaran lain ataupun residu pestisida tertinggal di anggur tersebut. Mengingat anggur merupakan jenis buah yang dikonsumsi tanpa dikupas kulitnya.
“Dalam kesempatan ini kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang pertama agar melakukan pencucian anggur sebelum dikonsumsi. Tindakan ini sangat penting untuk mengurangi risiko adanya residu atau cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, di Gedung Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, Senin (4/11).
Arief juga mengimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk mencantumkan informasi dan izin edar di setiap kemasan buah-buahan yang dijualbelikan kepada masyarakat. Sehingga keamanan pangan dapat terjamin.
“Dalam Perbandan Nomor 1 Tahun 2023 tentang level pangan segar. Badan Pangan Nasional mewajibkan [untuk] mencantumkan informasi yang diperlukan di kemasan untuk menjamin pangan segar tersebut aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
350 Sampel Shine Muscat Diperiksa
Sebanyak 350 sampel anggur Shine Muscat diuji coba residu pestisida oleh Dinas Urusan Pangan Provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). Hasilnya, 90% sampel negatif dan 10% positif.
"Diketahui bahwa 90% sampel negatif dan 10% sampel terdeteksi positif tapi dengan kadar yang rendah, di bawah ambang batas maksimum residu," kata Arief.
Selain itu, uji laboratorium juga dilakukan terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur.
"Hasilnya terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida namun masih sangat jauh di bawah batas maksimum residu atau BMR," ucap Arief.
Dari hasil uji ini, kata Arief, tidak terdapat kandungan senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemerintahan di Thailand.
ADVERTISEMENT