Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022: Skor 34, Anjlok 4 Poin
31 Januari 2023 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Transparency International kembali menggelar survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK ) Indonesia tahun 2022. Hasilnya, IPK Indonesia anjlok 4 poin dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, IPK Indonesia hanya 34 poin. Padahal tahun sebelumnya, sempat menginjak 38 poin.
IPK atau ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih.
"CPI [Corruption Perceptions Index] Indonesia 2022 kita berada di 34, rangking 110. Dibanding tahun lalu, turun empat poin dan turun 14 rangkingnya," kata Manajer Departemen Riset TII Wawan Heru Suyatmiko di Jakarta Pusat, Selasa (31/1).
Survei IPK ini melibatkan 180 negara. Denmark menempati posisi puncak dengan capaian 90 poin, lalu disusul Finlandia dan New Zealand dengan masing-masing 87 poin. Sementara Somalia menjadi yang terendah dengan 12 poin.
Pada 2021, IPK Indonesia sempat naik satu poin dari 37 pada 2020 menjadi 38. Peningkatan IPK ini mendongkrak ranking Indonesia dari 102 menjadi 96.
ADVERTISEMENT
Kini dengan merosotnya IPK, Indonesia berada pada ranking 110 dari 180 negara di dunia.
Wawan menjelaskan bahwa TII mengambil data dari 13 sumber data. TII tidak langsung melakukan survei sendiri. Interval pengambilan data satu hingga dua tahun terakhir sampai dengan Oktober 2022
"Mengambil 13 indikator atau 13 survei dari 13 lembaga yang kredibel untuk kita ambil indikator yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, korupsi, dan bagaimana persepsi pelaku usaha terhadap pejabat publik," kata Wawan.
Untuk indonesia, dari 13 sumber survei tersebut, terdapat 8 sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penghitungan komposit survei IPK. Beberapa indikator tersebut mengalami penurunan dari tahun lalu.
Berikut indikatornya:
1. World Justice Project (23 naik menjadi 24)
ADVERTISEMENT
2. Political and Economic Risk Consultancy (32 turun menjadi 29)
3. Political Risk Service (48 turun menjadi 35)
4. Varieties of Democracy Project (22 naik menjadi 24)
5. Bertelsmann Stiftung Transformation Indeks (tetap 33)
6. Economist Intelligence Unit-Country Risk Project (tetap 37)
7. IMD World Competitiveness Yearbook (44 turun menjadi 39)
8. Global Insight Country Risk Rating (tetap 47)
Poin yang turun paling besar ialah Political Risk Service. "Risiko politik yang merosot paling tajam, artinya para pelaku usaha sepanjang tahun 2022 menghadapi risiko politik dalam berusaha di Indonesia," kata Wawan.