Indonesia dalam Indeks Terorisme Global: Lebih Aman

23 Desember 2024 14:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono pimpin pernyataan pers akhir tahun 2024 di Hotel Aryaduta, Jakpus, Senin (23/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono pimpin pernyataan pers akhir tahun 2024 di Hotel Aryaduta, Jakpus, Senin (23/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyampaikan pernyataan akhir tahunnya di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (23/12).
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini, disampaikan bahwa Indonesia kini masuk ke kategori negara terdampak terendah atau low impacted soal terorisme dari Global Terorism Index 2024.
Masuknya Indonesia ke dalam kategori ini merupakan dampak dari tak adanya serangan teroris atau zero attack sepanjang tahun 2024. Sebelumnya Indonesia berada di kategori medium impacted country berdasarkan laporan tersebut.
"Bahwa dalam laporan global terorisme indeks di tahun 2024, Indonesia mengalami perbaikan situasi keamanan yang ditandai dengan turunnya peringkat dari 24 ke 31. Ini menunjukkan bahwa Indonesia masuk kepada kategori low impact of terrorism," ujar Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dalam paparannya.
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono pimpin pernyataan pers akhir tahun 2024 di Hotel Aryaduta, Jakpus, Senin (23/12/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Berkat hal itu pun, Indonesia pun naik peringkat dalam Global Peace Index, dari posisi 53 menjadi 48.
ADVERTISEMENT
"Pencapaian ini diharapkan dapat mempengaruhi iklim ekonomi dan keamanan karena kalau keamanan stabil ini bisa dikendalikan ini akan membawa dampak yang positif untuk perkembangan ekonomi di Indonesia," jelasnya.
Meski demikian dalam paparan, disebutkan dari 1.922 orang yang teridentifikasi sebagai radikal-terorisme, bibit kekerasan tertanam pada 487 orang yang dikategorikan merah oleh BNPT.
Dari total orang teridentifikasi teroris itu, BNPT menyebutkan sebanyak 46 berstatus kuning dan 970 lainnya berstatus hijau atau sudah sepenuhnya meninggal paham anti-NKRI.
Keberhasilan masuknya Indonesia ke kategori negara yang berstatus aman ini juga ditunjukkan dengan keberhasilan dalam hal pencegahan.
Disebutkan selama 2024, hanya ada 47 tindakan penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror. Angka ini menurun dari selama 2023 sebanyak 148 kali.
ADVERTISEMENT
"Pencapaian-pencapaian ini adalah berkat daripada kolaboratif, kebersamaan kita BNPT berserta kementerian lembaga terkait untuk melakukan tadi pencegahan mitigasi," tutur dia.