Indonesia Darurat Pornografi, Penikmat Video Porno Anak Harus Dikejar

31 Mei 2024 13:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deky Yanto (25), tersangka penjual ribuan konten video porno anak yang dipromosikan lewat X, Jumat (31/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deky Yanto (25), tersangka penjual ribuan konten video porno anak yang dipromosikan lewat X, Jumat (31/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis perdagangan orang, khususnya pornografi anak semakin masif terjadi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengungkapan kasus TPPO dan pornografi yang menyasar anak beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
"KPAI menyebut tiga tahun terakhir adalah situasi darurat pornografi yang kemudian diikuti dengan berbagai pengungkapan aparat penegak hukum yang menunjukkan bahwa kompleksitas anak-anak kita masuk di dalam industri pornografi ini sudah sangat meluas dan bahkan masuk antar berbagai negara," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/5).
Ia memberikan contoh pengungkapan kasus pornografi anak yang oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan FBI dari Amerika Serikat.
"Teman-teman masih ingat ketika Polresta Bandara Soetta bekerja sama dengan FBI telah membekuk beberapa pelaku yang itu kemudian salah satunya juga ada anak-anak yang menggunakan talent anak disebarluaskan di berbagai negara," jelas Ai.
Deky Yanto (25), tersangka penjual ribuan konten video porno anak yang dipromosikan lewat X, Jumat (31/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Situs Indobocil yang diungkap Polda Metro hari ini diyakini Ai menggunakan anak dari Indonesia sebagai objeknya. Hal ini harus disikapi secara serius oleh kepolisian.
ADVERTISEMENT
Anak yang menjadi korban harus dilindungi sepenuhnya dan diberi trauma healing.
"Indobocil yang disebut, saya yakini ini sepenuhnya adalah talent anak Indonesia dan ini adalah kepentingan besar. Tadi itu disebutkan baik itu pemulihan, pengembalian anak-anak kembali bisa hidup dengan wajar. Ini yang menjadi target utama harus kita kembalikan kepada anak-anak yang butuh perlindungan," kata dia.
"Kami juga akan memberi rekomendasi aktif setelah ini, siapa anak anak kita yang ada di dalam konten tersebut, karena ini yang harus dijangkau dan diberikan sejumlah hak-haknya, karena tanpa itu, kita tidak bisa membayangkan mungkin hari ini mereka sedang berada di sekolahan, sedang bermain di mana pun, tetapi ada bagian hidup yang mereka sangat viral dan mereka sudah diperjualbelikan secara pornografi," sambung Ai.
ADVERTISEMENT
Produsen dan Pelanggan Video Porno Anak Harus Dikejar
Ilustrasi pornografi. Foto: Shutterstock
DY, bukanlah satu-satunya pelaku dalam bisnis pornografi anak di Indonesia. Banyak predator seksual lain di luar sana yang harus dikejar.
"Saya kira bukan hanya seseorang yang berinisial DY. Ini harus terus kita ungkap karena setidaknya penerima manfaat atas situasi ini bukan hanya mereka yang menyebarkan, tetapi yang memproduksi konten ini, kita harus kejar, siapa mereka. Apakah terhubung dengan indobocil 1-2, dan bahkan bocil di antara negara," kata dia.
Ia juga berharap Polda Metro bekerja sama dengan PPATK untuk menelusuri aliran dana dari bisnis TPPO tersebut.
"Kami berharap koordinasi antar pemangku kepentingan, di antaranya PPATK, ini harus segera dilibatkan. Karena PPATK memiliki sejumlah kewenangan, tadi disampaikan ada yang berupa e-wallet dan yang berupa secara konvensional, transfer rekening," jelas Ai.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya mengejar angka berapa dari akumulasi hari ini, sehingga bisa ditelusuri dari mana saja akumulasi anggaran atau dana itu, sehingga bisa dilacak siapa penerima manfaat, kemudian yang itu berasal dari bisnis pornografi ini," sambungnya.