Indonesia Kecam Serangan Israel di Lebanon yang Lukai 2 Prajurit TNI

10 Oktober 2024 23:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota TNI yang tergabung dalam UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Libanon-Israel. Foto:  UN Peacekeeping
zoom-in-whitePerbesar
Anggota TNI yang tergabung dalam UNIFIL sedang berpatroli di perbatasan Libanon-Israel. Foto: UN Peacekeeping
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia mengecam serangan Israel di Lebanon Selatan yang melukai prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL). Dua TNI itu terluka saat bertugas memantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai 2 personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya, Kamis (10/10).
Dua prajurit TNI itu mengalami luka ringan karena terkena luncuran peluru dari tank Merkava IDF. Keduanya langsung mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Retno mengungkapkan telah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit). Menurutnya UNIFIL juga telah keluarkan pernyataan mendesak IDF untuk patuhi kewajiban dalam memastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB New York, 22-23 September 2024. Foto: Dok. Kemenlu RI
"Indonesia ingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL," ujar Retno.
Indonesia, lanjut Retno, menegaskan serangan apa pun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.
ADVERTISEMENT
"Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan," tuturnya.
"Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.