Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Kasus Kanker Prostat Terbanyak di Asia

4 November 2021 6:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Annisa Pohan unggah foto SBY di akun Instagramnya. Foto: Instagram/@annisayudhoyono
zoom-in-whitePerbesar
Annisa Pohan unggah foto SBY di akun Instagramnya. Foto: Instagram/@annisayudhoyono
ADVERTISEMENT
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis menderita kanker prostat stadium awal. SBY yang kini berusia 72 tahun itu rencananya akan melakukan pemeriksaan dan perawatan di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kanker prostat merupakan kanker yang banyak menyerang kaum pria di usia 50 tahun ke atas. Kanker tersebut berkembang di kelenjar prostat yang ada di dalam sistem reproduksi pria. Kanker yang diidap SBY itu menjadi ancaman serius bagi pria lanjut usia.

Jejak Prostat dalam Data Global

Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan), kanker prostat masuk dalam jenis kanker paling banyak terjadi di dunia. Globocan mencatat, penderita kanker prostat secara global pada tahun 2020 mencapai 1.414.259.
Secara statistik, penyakit tersebut ada di urutan kedua sebagai jenis kanker paling banyak diderita laki-laki di seluruh dunia. Peringkat pertama adalah kanker paru dengan jumlah penderita mencapai 1.435.943.
Selain itu, Globocan juga mencatat kasus kanker prostat menurut negara. Dalam skema hitung-hitungan yang dilakukan Globocan, Indonesia ada di urutan 21 sebagai negara dengan jumlah kasus kanker prostat terbanyak, yaitu mencapai 13.563 kasus.
ADVERTISEMENT

Kasus Prostat di Asia

Namun apabila datanya dipersempit ke benua Asia, maka Indonesia masuk 10 besar dengan kasus kanker prostat terbanyak. Tepatnya ada di urutan 6. Indonesia pun ada di atas negara-negara Asia lain seperti Iran, Filipina, Vietnam, dan Pakistan.
Dengan begitu, Indonesia sekaligus ada di peringkat pertama dengan kasus kanker prostat terbanyak di Asia Tenggara.
Meski cukup tinggi, kasus kanker prostat di Indonesia tidaklah menempati urutan pertama dibandingkan jenis kanker lainnya. Jenis kanker terbanyak di Indonesia justru merupakan kanker paru. Diikuti oleh kanker kolorektal, hati, dan nesofaring. Kanker prostat sendiri ada di urutan 5.
Pada tahun 2018, kasus kanker prostat di Indonesia ada di angka 11.361. Artinya, kasus kanker prostat naik 19,38 persen dalam dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT

Prediksi Peningkatan Kasus Kanker Prostat

Kasus baru kanker prostat di Indonesia pada tahun 2040 diprediksi akan mencapai 29.498. Bila itu terjadi, maka kasus kanker prostat naik 117,49 persen dalam 20 tahun ke depan.
Organisasi kesehatan Mayo Clinic melaporkan, hingga kini belum diketahui penyebab pasti terjadinya kanker prostat. Namun, kanker prostat terjadi karena ada perubahan genetik atau mutasi dalam sel-sel kelenjar prostat.
Perubahan tersebut memberitahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal terus hidup ketika sel-sel lain mati.
Akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor untuk tumbuh dan menyerang jaringan di dekatnya. Pada gilirannya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT

Pencegahan

Kanker prostat dapat dicegah sejak dini, asal seseorang melakukan: