Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Infografis: Jalan Panjang Suap Rolls-Royce di Indonesia
22 Januari 2017 18:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun sayang, namanya tercoreng saat praktik penyuapan mereka di beberapa negara mulai terbongkar. Indonesia salah satunya. Kantor penyidik Inggris, Serious Fraud Office (SFO), pun membeberkan hasil penelusurannya sejauh ini .
Berdasarkan keterangan mereka, praktik suap Rolls-Royce di Indonesia mulai terendus sejak tahun 1989. Mereka memanfaatkan "broker" yang dekat dengan kekuasaan demi mengamankan pangsa pasar mereka di Indonesia.
Pada 1989, Rolls-Royce menggunakan beberapa perantara yang berasal dari kalangan TNI dan Istana. Mereka diberi komisi hinga jutaan Dollar AS setiap kali transaksi.
Namun, pasca reformasi 1998, hubungan Rolls-Royce dengan para perantara pun mulai pecah. Mereka pun memperbanyak perantara yang disebut sebagai intermediary 8 oleh SFO.
Melalui intermediary 8 ini, Rolls-Royce diperkenalkan langsung kepada pejabat tinggi Garuda yang menempati posisi komisaris dan direktur. Rolls-Royce menjanjikan komisi kepada para pemegang keputusan ini jika transaksi di antara mereka bisa berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Atas kecurangan yang dilakukannya di berbagai negara ini, Rolls-Royce pun menyatakan permohonan maafnya pada Selasa, 17 Januari 2017.