Inggris Dukung RI Selidiki Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat

17 Maret 2017 14:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Terumbu karang di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (Foto: AFP/Jason Swandy)
zoom-in-whitePerbesar
Terumbu karang di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (Foto: AFP/Jason Swandy)
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memanggil Duta Besar Kerajaan Inggris Mozzam Malik ke kantornya. Moazzam dipanggil terkait kapal Caledonia Sky yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara Kedutaan Besar Kerajaan Inggris, Faye Belnis, pertemuan berlangsung selama satu jam.
"Dipanggil Pak Luhut tadi pukul 09.00 WIB," kata Faye Belnis kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (17/3).
Pernyataan Dubes Inggris
Dalam pertemuan itu, Moazzam Malik menuturkan ia sangat kecewa dengan rusaknya terumbu karang ini. Inggris, lanjut Moazzam, mendukung Pemerintah Indonesia yang berniat menyelidiki masalah ini.
Jika diminta saran, Pemerintah Inggris siap untuk membantu. Moazzam menuturkan bahwa Kapal Caledonia Sky dimiliki, diawaki, dikelola, dan dioperasikan oleh perusahaan Swedia.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan itu berbasis di Gothenberg. Perusahaan yang melayani pelayaran untuk berlibur berbasis di London dan dimiliki Swedia," jelas Moazzam.
Kerusakan terumbu karang Raja Ampat (Foto: Marine Megafauna Foundation)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan terumbu karang Raja Ampat (Foto: Marine Megafauna Foundation)
Perusahaan-perusahaan swasta yang terlibat telah menyatakan penyesalan terhadap kerusakan yang terjadi. Mereka pun siap untuk menyelesaikan masalah ini dengan adil dan realistis.
"Kami memahami bahwa perwakilan mereka sudah bekerja dengan pihak berwenang Indonesia," jelas Moazzam Malik.
Tiga Langkah Pemerintah
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah mengambil tiga langkah untuk menangani kerusakan terumbu karang di Raja Ampat. Terumbu karang itu rusak disebabkan oleh kapal pesiar MV Caledonian Sky.
ADVERTISEMENT
Luhut menjelaskan saat ini tim terpadu sudah turun ke lapangan untuk menilai kerusakan yang terjadi di sana. Menurut dia, kerusakan terumbu karang itu adalah masalah serius karena dibutuhkan waktu sekitar 50-100 tahun untuk mengembalikan keindahannya seperti sedia kala.
"Itu butuh 50 sampai 100 tahun. Jadi ini masalah kerusakan lingkungan, ikan pun hilang dari sana," lanjut dia.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Kandasnya kapal Caledonian Sky yang dinakhodai oleh Kapten Keith Michael Taylor pada Sabtu (4/3) menimbulkan dampak kerusakan terumbu karang yang luar biasa.
Investigasi awal yang dilakukan oleh pemerintah setempat menunjukkan bahwa terumbu karang yang rusak luasnya mencapai sekitar 1.600 meter persegi.
ADVERTISEMENT
Parahnya, terumbu karang yang rusak itu berada tepat di jantung Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati laut.
Selain melakukan gugatan ganti rugi, pemerintah berniat menuntut tanggung jawab kapten kapal yang menyebabkan kerusakan terumbu karang. Terlebih sang kapten diketahui pernah melakukan pelanggaran di perairan Indonesia, tepatnya di Kuala Tanjung (Sumatera Utara). Di pelabuhan itu ia menyandarkan kapal tidak sesuai aturan.