Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan penggunaan vaksin corona AstraZeneca. Vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford dan perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca, akan digunakan untuk menekan penularan masif yang disebabkan varian baru virus corona.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Inggris terlebih dahulu mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer pada 2 Desember dan telah digunakan dalam vaksinasi massal.
"Pemerintah telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) untuk mengesahkan vaksin COVID-19 Universitas Oxford/AstraZeneca untuk digunakan," tulis Kementerian Kesehatan Inggris seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (30/12).
Sementara itu dilansir The Guardian, vaksin AstraZeneca akan difokuskan untuk vaksinasi bagi ribuan orang lanjut usia di panti jompo.
MHRA mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran penyimpanannya hanya membutuhkan pendinginan normal pada suhu 2-8 derajat celsius dan mudah diangkut.
Vaksin AstraZeneca disebut memiliki tingkat efektivitas 62% dalam percobaan terbesar terhadap 11.636 orang. Tingkat efektivitas meningkat menjadi 90% pada percobaan kecil terhadap 2.741 orang. Tingkat efektivitas meningkat karena 2.741 orang pada awal vaksinasi hanya diberi setengah dosis vaksin, diikuti dengan dosis penuh 4 minggu kemudian .
“Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam 21 hari setelah vaksinasi pertama, tidak ada yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 atau menderita COVID-19 parah. Tidak ada (relawan) rawat inap di rumah sakit, dan itu adalah hasil yang benar-benar besar untuk manfaat kesehatan masyarakat,” ujar pemimpin penelitian vaksin dari Oxford, Prof Sarah Gilbert, saat publikasi hasil lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Ditargetkan produksi vaksin AstraZeneca mencapai 3 miliar dosis pada tahun 2021.