Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Inggris Masih Belum Kondusif, Kemlu Pantau Keberadaan WNI via Safe Travel
8 Agustus 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Situasi di Inggris masih belum kondusif setelah gerakan anti-imigran mencuat usai tragedi penusukan di Southport pekan lalu. Menlu Retno Marsudi mengatakan pihaknya belum mengeluarkan peringatan bepergian ke Inggris.
ADVERTISEMENT
Namun, ia memastikan Kemlu akan terus memantau keberadaan WNI di Inggris.
"Kita ada apps dari PWNI mengenai safe travel dari situ dilihat. Di safe travel itu akan memberikan saran kepada WNI, kepergian-kepergian ke mana saja yang perlu diwaspadai dan seterusnya," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/8).
Retno mengatakan, Kemlu melalui KBRI akan selalu mengidentifikasi lokasi WNI begitu terjadi masalah di suatu negara.
"Terus kemudian dari pihak kedutaan besar kita di London memberikan laporan atau sebelum memberikan laporan tentunya mereka melakukan kontak dengan WNI kita terutama di daerah sekitar yang terdampak," ujarnya.
Retno memastikan berdasarkan laporan hingga saat ini, kondisi WNI di Inggris masih aman.
"Sejauh ini laporan yang saya peroleh dari duta besar WNI dalam kondisi aman. Jadi itu sudah merupakan protap kita otomatis begitu ada masalah di satu titik langsung dikontak dan hotline juga terbuka," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, KBRI London meminta WNI yang berada di Inggris Raya dan Irlandia untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Sehubungan dengan terjadinya kerusuhan pada Jumat (2/08) di Sunderland serta kemungkinan terjadinya rencana aksi serupa di kota lain, KBRI London mengimbau kepada seluruh WNI yang berada Inggris Raya dan Irlandia, untuk mempertimbangkan urgensi serta meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktifitas di luar rumah," tulis imbauan KBRI London.
KBRI London juga mengimbau para WNI selalu mengikuti arahan dari petugas yang berwenang. WNI juga diminta terus memantau komunikasi di media sosial KBRI London atau komunitas WNI setempat.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan dan menargetkan komunitas Muslim akan mendapat "hukuman penuh”. Hal itu disampaikan setelah pertemuan darurat dengan kepala polisi dan penjara pada Senin (5/8).
ADVERTISEMENT
"Apa pun motivasinya, ini bukan protes, ini kekerasan murni dan kami tidak akan menoleransi serangan terhadap masjid atau komunitas Muslim kami," tegas Starmer, seperti dikutip dari Reuters.
"Kekuatan hukum penuh akan diberlakukan kepada semua orang yang diidentifikasi telah terlibat,” tambahnya.