Ini Amak Santi, Pemuda yang Bunuh Dua Begal Lalu Ditetapkan Tersangka

15 April 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Murtede alias Amak Santi yang bunuh begal di Lombok. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Murtede alias Amak Santi yang bunuh begal di Lombok. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Murtede alias Amak Santi (34) tak menyangka apa yang dilakukannya pada Minggu (10/4) dini hari berujung pidana. Amak Santi berupaya membela diri dari dua begal yang hendak merampoknya di Jalan Desa Ganti, Dusun Matek, Praya Timur, Lombok Tengah.
ADVERTISEMENT
Amak Santi terpaksa membunuh dua begal saat berduel, dengan cara menusukkan senjata tajam yang dia bawa ke dada dan perut begal. Bukan apresiasi yang dia dapat, malah dia ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polres Lombok Tengah. Dia dijerat Pasal 338 jo Pasal 351 Ayat (3) KUHP.
kumparan menemui Amak Santi di kediamannya, di Dusun Matek Maling Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (15/4).
Amak Santi bercerita pada saat itu, dia hendak menjenguk ibunya di salah satu Rumah Sakit di Lombok Timur sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu (10/4).
“Saya sempat diadang dua orang yang bertanya saya mau ke mana. Saya jawab mau ke rumah sakit bawakan keluarga nasi untuk sahur di sana. Begal pakai baju hitam itu serang saya pakai celurit,” kata Amak Santi, Jumat (15/4).
ADVERTISEMENT
Malam itu, dia sengaja membawa senjata tajam berupa pisau sejenis keris ketika hendak ke rumah sakit besuk ibunya yang tengah mendapat perawatan medis. Pisau itu disimpan Amak Santi di pinggangnya semata-mata untuk berjaga-jaga.
Benar saja, ketika memasuki Jalan Raya Desa Ganti Kecamatan Praya Timur, dia melihat dua lampu motor terus membuntutinya sepanjang jalan.
Ilustrasi begal motor. Foto: Sukh Simran Singh Gandam/EyeEm/Getty Images
“Saya langsung diadang di depan. Dia tanya dan langsung turun dari motor. Tiba-tiba setelah dia tanya saya mau ke mana dia tebas saya dua kali pakai celurit di lengan saya dan tebas dari belakang kena punggung pakai samurai,” kata Amak.
Karena merasa terancam, Amak Santi pun berbalik menyerang mengeluarkan pisau yang dia simpan di pinggangnya. Dia menusuk dada begal yang mengenakan baju hitam yang belakangan diketahui inisial OWP.
ADVERTISEMENT
Setelah satu begal berhasil dia lumpuhkan, begal lain berinisial P kembali menyerang punggung Amak Santi menggunakan samurai. Ammak lalu menusuk punggung begal hingga roboh.
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Setelah berhasil melumpuhkan dua begal inisial P dan OWP, dua begal lain kabur.
“Satunya tidak menyerang. Saya lihat semua bawa senjata tajam. Wajahnya tidak kelihatan. Senjatanya panjang semua,” kata Amak Santi.
Kasus ini pun bergulir di kepolisian. Tak disangka, Murtede ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan laporan nomor LP/B/137/IV/2022/SPKT/PolresLoteng/PoldaNTB, tanggal 10 April 2022. Dia tak menyebut siapa yang melaporkan kasus itu ke polisi hingga Murtede ditetapkan sebagai tersangka.
Murtede pun sempat ditahan. Tapi kasusnya jadi perhatian luas. Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Sosial Kabupaten Lombok Tengah melakukan demonstrasi dan meminta korban begal tersebut untuk dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Polisi akhirnya menangguhkan penahanan Amak Santi. Namun tidak menggugurkan status tersangkanya hingga hakim yang memutuskan apakah Amak Santi bersalah atau tidak.
Warga Demo minta polisi bebaskan korban begal di Lombok yang dijadikan tersangka. Foto: Dok. Istimewa