Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Jemaah haji Indonesia yang wafat di Madinah akan dimakamkan di pemakaman Baqi dekat Masjid Nabawi, Arab Saudi. Ada beberapa proses yang diperlukan sebelum jemaah bisa dimakamkan di pemakaman kuno tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Edi Supriyatna, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Haji Daerah Kerja Madinah, jika jemaah meninggal dunia di kota Nabi tersebut, maka hal pertama yang dilakukan adalah mencari sebab kematian. Penyebab kematian ini yang kemudian jadi dasar dicetaknya sertifikat kematian atau CoD.
"Setelah dibuatkan CoD, kita ke Muassasah berkoordinasi untuk melakukan pengurusan jenazah. Lalu ke pemulasaraan, jenazah dimandikan dan dikuburkan di Baqi," kata Edi kepada tim Media Center Haji, Senin (22/7). Muassasah adalah lembaga swasta yang disewa untuk membantu pengurusan jemaah haji Indonesia.
Ketua Sektor 5 pemondokan jemaah haji, Khalillurrahman, menambahkan sebelum dilakukan pemakaman pihak Saudi akan memanggil ahli waris jenazah. Jika tidak ada, maka ketua kloter akan diminta datang ke tempat pemulasaraan.
Mereka kemudian diminta menandatangani proses penguburan di Baqi. "Dalam hal ini ada keluarga atau ahli warisnya yang bersedia jenazah diurus muassasah, disalati, dan dikuburkan," kata Khalilurrahman.
ADVERTISEMENT
Proses pemakaman jenazah berlangsung setiap hari di Madinah. Pemandian jenazah dilakukan di bagian selatan Baqi, sementara salat jenazah dilakukan setiap usai salat fardhu di Masjid Nabawi, yang diikuti puluhan ribu jemaah.
Di Baqi, liang-liang lahat telah tersedia. Kuburan di Baqi berupa gundukan tanah atau kerikil tanpa nisan bernama, hanya ditandai batu.
Dengan bentuk kuburan semacam ini, masyarakat dipastikan sulit mengenali di mana keluarga mereka dimakamkan. Namun menurut Khalilurraman, keluarga akan diajak untuk melihat proses pemakaman sehingga mereka mengetahui letaknya.
"Karena memang peraturannya kuburan tidak ada nama-namanya. Ketika menguburkan keluarga diajak, kalau tidak ada, diganti petugas kloter," ujar Khalilurrahman.
Hingga berita ini diturunkan, jemaah Indonesia yang meninggal dunia di Madinah dan Mekkah mencapai 15 orang. Mereka yang meninggal di tanah suci akan mendapatkan badal haji atau digantikan pelaksanaan hajinya.
Badal haji akan dilakukan oleh petugas haji yang ditunjuk pemerintah, Khalilurrahman akan menjadi salah satunya. Petugas badal adalah orang yang mengerti hukum haji dan sudah pernah berhaji sebelumnya. Nantinya, keluarga jemaah yang wafat akan mendapatkan sertifikat badal haji.
ADVERTISEMENT
"Negara punya kewajiban untuk memastikan semua jemaah yang diberangkatkan dari tanah air sudah berhaji. Jika mereka meninggal dunia, maka tanggung jawab pemerintah untuk menghajikannya, caranya dengan badal haji tersebut," ujar Khalilurrahman.