Insiden Keributan Ahok saat Nyoblos di Osaka Disinggung di Pleno KPU

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di Kantor DPD PDIP Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

KPU menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu Serentak 2019 yang digelar di Osaka, Jepang. Saat proses rekapitulasi berjalan, Ketua PPLN Osaka Anung Wibowo sempat mengungkit keributan yang terjadi ketika mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mencoblos di TPS-nya.

"Kami boleh cerita mengenai Pak Ahok ini yang viral di media sosial, seolah kami, ada satu (video di medsos), yaitu beliau yang kami lihat bahwa dia dihalang-halangi oleh oknum panitia penyelenggara pemilu," kata Anung di Kantor KPU Menteng, Jakpus, Senin (6/5).

Dalam video tersebut, Ahok juga terlihat berdebat dengan seorang pemilih. Menurut Anung, saat itu, pihaknya sudah berupaya untuk cepat melerai keduanya.

"Itu dijelaskan, di video hanya tujuh menit mereka berdebat dan kami pisahkan. Karena apa? Mohon maaf, di sini juga terlihat sudah mulai takbir, Pak, dan di situ dalam ruangan yang sempit, sehingga polisi datang," ucap Anung.

"Jadi saya sampaikan, 'mohon maaf, kalau Anda tidak berhenti ribut, kita bubar pemilu' akhirnya mereka bisa mengerti dan diselesaikan," jelas Anung.

Selain itu, PPLN juga merasa kecewa tekait cuitan Ahok di media sosialnya yang mengaku dihalangi oleh panitia. Padahal, PPLN tidak ada maksud menghalangi hak pilih Ahok.

"Jadi masalah ini saja sebenarnya Pak Ahok ini adu argumen lah dengan masyarakat dan saksi 02. Bukan dengan kami, dengan saksi 02," ujar Anung.

Namun terlepas dari insiden itu, Anung memastikan Ahok memang sudah terdaftar di sebagai DPTb atau pemilih pindah di Osaka. Selain itu Ahok disebut sangat tertib mulai dari proses pendaftaran karena semua dokumen dinyatakan lengkap.