Interpol Polri Ikut Selidiki Mutilasi 2 WNI di Malaysia

15 Februari 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Rupatama Mabes Polri. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Rupatama Mabes Polri. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyelidikan kasus mutilasi dua WNI, Ujang Nuryanto dan Ai Munawaroh, di Malaysia belum sepenuhnya tuntas. Meski, dua terduga pelaku berinisial JIR dan A warga Pakistan telah ditahan kepolisian Malaysia (Polis Diraja Malaysia).
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal mengatakan pihaknya telah menugaskan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk ikut menyelidiki kasus mutilasi tersebut. Terlebih identitas kedua korban mutilasi telah dikonfirmasi benar merupakan WNI.
"Sudah dijelaskan kan kemarin oleh Karo Penmas bahwa sudah terkonfirmasi, itu kan Warga Negara Indonesia. Kami lewat Divisi Interpol melakukan upaya penyidikan," ucap Iqbal di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (15/2).
"Kerja sama dua kepolisian P2P, Police to Police. Juga ada polisi kita jadi sangat koordinatif, ya kami bekerja sama," lanjutnya.
Nuryanto, seorang warga Bandung yang menjadi korban mutilasi di Malaysia. Foto: Dok. Istimewa
Nuryanto merupakan pengusaha garmen yang berdomisili di Kabupaten Bandung. Sementara Ai merupakan asisten Nuryanto. Mereka pergi ke Malaysia pada 17 Januari 2019 untuk urusan bisnis. Nuryanto berencana menagih Rp 2 miliar kepada rekannya di Negeri Jiran tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun karena keduanya tak kunjung dapat dihubungi, pihak keluarga melapor ke Polda Jabar pada 26 Januari. Laporan kemudian diteruskan ke kepolisian Malaysia dua hari setelahnya.
Kasus mutilasi ini sebelumnya mencuat saat potongan tubuh Nuryanto dan Ai Munawaroh ditemukan di sekitar Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Jenazah tersebut dipastikan Nuryanto dan Ai usai dilakukan proses identifikasi sidik jari.
Dalam kasus ini, kepolisian Malaysia telah menahan dua terduga pelaku mutilasi berinisial JIL dan AR.
Secara terpisah, Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Napoleon mengatakan dari hasil laporan kepolisian Malaysia dua WNA yang ditahan mendatangi kantor polisi pada 25 Januari. Keduanya membuat laporan orang hilang terhadap dua korban yang dimutilasi.
“Dalam penyelidikan itu terbukti bahwa dua orang ini adalah yang terakhir ditemui korban. Anehnya dua hari kemudian dua orang ini justru membuat laporan ke polisi, tentang hilangnya dua korban itu,” kata Napoleon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).
ADVERTISEMENT