Irjen Kemendagri Imbau Pemda Optimalkan 6 Upaya Pengendalian Inflasi

1 April 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Kemendagri Tomsi Tohir memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Dok. Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Kemendagri Tomsi Tohir memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Dok. Kemendagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengimbau semua pemda melakukan upaya yang optimal dalam mengendalikan inflasi. Pasalnya, dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) Kemendagri pada Maret 2024, masih ada sejumlah daerah yang sama sekali belum melakukan upaya konkret dalam penanganan inflasi.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap di saat seperti ini teman-teman (pemda) bersama Forkopimda untuk betul-betul aktif turun [ke lapangan dan] berupaya sekeras-kerasnya,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Dari data yang ditampilkan, terdapat 214 kabupaten dan kota yang sama sekali belum melakukan enam langkah konkret dalam penanganan inflasi. “Kami berharap setelah data ini ditayangkan, daerah-daerah tersebut dapat melaksanakan upaya sesuai dengan arahan Mendagri,” imbuh Tomsi.
Sebaliknya, ia pun mengapresiasi 14 kepala daerah yang telah mengimplementasikan enam upaya konkret dalam penangananan inflasi.
Irjen Kemendagri Tomsi Tohir memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Dok. Kemendagri
Keenam upaya konkret yang dimaksud yaitu melaksanakan operasi pasar murah, inspeksi mendadak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, realisasi Belanja Tidak Terduga (BTT), serta dukungan transportasi dari APBD.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengimbau kepala daerah yang baru melakukan sebagian dari upaya tersebut agar berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan inflasi. Soal operasi pasar murah, Tomsi meminta agar dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga memiliki dampak yang signifikan.
“Operasi pasar murah harus benar-benar dilaksanakan dengan mengumumkan kepada masyarakat agar mereka yang berkepentingan dapat melakukan pembelian,” tegas Tomsi.
Tomsi juga menyoroti kondisi sejumlah pasokan komoditas seperti beras, jagung, dan bawang merah. Ia pun meminta para kepala daerah agar mewaspadai potensi kenaikan harga jagung yang dapat berdampak pada harga ayam dan telur.
“Kami memohon kepada semua pihak, termasuk Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional untuk mewaspadai perkembangan ini,” tegas Tomsi.