Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Irjen Rycko Amelza dan Aksi Bela Islam di Medan
5 Juni 2017 11:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
"Terima kasih umat muslim Medan dan Sumatera Utara," begitu ucapan Irjen Rycko Amelza Dahniel, jenderal bintang dua kepada massa aksi bela Islam di akun instagramnya.
ADVERTISEMENT
Ucapan itu dikutip kumparan (kumparan.com), Senin (5/6) dari akun instagramnya Rycko @ryckoad yang kini sudah di-private atau dikunci. Postingan itu diunggah pria kelahiran Bogor yang kini berusia 50 tahun pada 29 Desember 2016 lalu.
Aksi bela Islam dilakukan di Medan pada 28 Desember 2016. Aksi itu dihadiri massa umat Islam di Sumatera Utara. Habib Rizieq juga datang dari Jakarta langsung ke Medan, dan berorasi saat aksi Bela Islam tersebut.
Aksi Bela Islam ini sendiri dilakukan terkait penistaan agama yang dilakukan Ahok. Dalam aksi Bela Islam di Medan itu Rycko juga sempat berorasi.
"Tetaplah berpegangan pada tali agama Allah," kata Rycko lagi di akunnya.
ADVERTISEMENT
Lulusan terbaik Akpol '88 dan peraih Adhimakayasa ini juga mengutip ayat Alquran dalam statusnya itu. Sebenarnya di setiap postingan yang diunggahnya, Rycko memang selalu mengutip ayat Alquran, bukan hanya terkait aksi Bela Islam saja.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk ( QS: Ali Imran:103). Aksi Bela Islam. Masjid Agung Kota Medan. 28 Desember 2016" demikian bunyi status Rycko.
ADVERTISEMENT
Rycko yang pernah menjadi ajudan SBY saat menjadi presiden ini, kini mendapat tugas baru. Gubernur Akpol akan diembannya. Tapi, pria yang menghabiskan masa sekolah SD hingga SMA di Cibinong, Bogor ini tersambar isu soal tugas barunya.
Kabar yang beredar, mutasi ini karena sikap Rycko di aksi Bela Islam tersebut. Rycko sendiri baru 9 bulan menjabat Kapolda Sumut. Sayangnya Irjen Rycko belum bisa dimintai tanggapan perihal ini.
Tapi kalau dilihat dari rentang waktunya, Desember 2016 aksi Bela Islam, dan mutasi Rycko pada Juni 2017, jadi cukup jauh. Mungkin saja ada kaitan antara aksi Rycko dan mutasi, dugaan-dugaan sah-sah saja.
Namun As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto yang dikonfirmasi kumparan, menepis isu miring soal mutasi itu. Menurut Arief, mutasi Rycko dilakukan untuk perbaikan Akpol, kawah candradimuka calon pemimpin Polri.
ADVERTISEMENT
Rycko sebagai lulusan terbaik Akpol, diharapkan bisa menularkan kemampuannya. Akpol sendiri beberapa waktu lalu tengah dirundung duka karena ada taruna yang meninggal akibat kekerasan senior.
"Rycko menjadi Gubernur Akpol memang untuk benahi Akpol pasca kejadian taruna yang meninggal kemarin. Ini wujud keseriusan Kapolri untuk membenahi Lemdik Polri terutama pembentukan perwira. Sebagai lulusan terbaik Akpol 1988 Rycko memiliki kapasitas untuk melakukan perubahan," tegas Arief.
Tugas baru di Akpol tentu sama menantangnya dengan menjadi Kapolda. Kepergian Rycko dari Sumut sendiri banyak disoroti kalangan Islam. Tapi sebagai pelayan masyarakat ditugaskan di manapun tentu bukan soal. Selamat bertugas di Akpol, Irjen Rycko.