Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Irjen Rycko Amelza Resmi Jabat Gubernur Akpol
12 Juni 2017 11:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang menggantikan Irjen Pol Anas Yusuf.
ADVERTISEMENT
Serah terima jabatan Gubernur Akpol dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara Akpol Semarang, Senin (11/6), dengan dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri (Kalemdiklatpol) Komjen Pol Moechgiyarto.
Moechgiyarto menegaskan tentang pentingnya peran Akpol terhadap kemajuan Polri. "Jabatan Gubernur Akpol penting untuk kemajuan Polri," katanya seperti dilansir Antara.
Sebelum menjabat Gubernur Akpol, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara.
[Baca juga: Irjen Rycko Amelza dan Aksi Bela Islam di Medan ]
Sementara Irjen Anas Yusuf selanjutnya akan menduduki jabatan baru sebagai Analis Kebijakan Utama di Bidang Pembinaan Pendidikan dan Latihan Lemdiklat Polri.
Mutasi Gubernur Akpol terjadi tidak lama setelah insiden kematian Taruna Tingkat II Brigadir Dua M. Adam.
ADVERTISEMENT
Polisi menetapkan 14 tersangka penganiayaan hingga menewaskan taruna tingkat II Akpol Semarang Brigadir Dua Mohammad Adam itu. Ke-14 tersangka tersebut merupakan taruna tingkat III yang merupakan senior dari korban.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Profil Irjen Rycko Amelza
Mengutip Wikipedia, Irjen Dr H Rycko Amelza Dahniel, M.Si lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 1966, atau saat ini berumur 50 tahun. Pada 5 Oktober 2016, ia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara, setelah sebelumnya menjadi Kepala STIK yang aktif sejak 5 Oktober 2014 .
Rycko adalah lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
ADVERTISEMENT
Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya yaitu Tito Karnavian (sekarang Kapolri), Petrus Reinhard Golose (sekarang Kapolda Bali), Idham Azis, dkk.