Ironi Ibu di Semarang dan Sederet Kasus Kriminal Akibat Pinjol

18 Mei 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pinjaman online. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pinjaman online. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang anak di Semarang berinisial KA (4) yang dibunuh oleh ibu kandungnya Rizka Sofianasari (34) dalam percobaan bunuh diri bersama, diduga kuat akibat permasalahan terlilit utang pinjaman online (pinjol).
ADVERTISEMENT
Rizka takut jika suaminya tahu ia menggunakan uang tabungan Rp 38 juta untuk membayar pinjol.
"Peristiwa ini motifnya adanya persoalan rumah tangga yang terjadi antara tersangka dengan suaminya. Pelaku ini merasa takut karena telah menggunakan uang keluarga mereka tanpa sepengetahuan suaminya sebanyak Rp 38 juta," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Rabu (18/5).
Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Belakangan terungkap Riska juga depresi akibat menghabiskan uang tabungan senilai Rp 1,25 miliar untuk berlibur.
"Ditemukan fakta baru, motif kalau kalau kemarin hanya pinjol senilai Rp 38 juta ternyata di balik itu ada permasalahan lebih besar, dia dipercaya suami pegang deposito senilai Rp 1,25 M dan ternyata habis dipakai untuk berwisata," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan, Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
Pinjaman online dirasa oleh sebagian orang sebagai jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan atau sekadar senang-senang. Namun nahas, pinjol justru memperparah keadaan hingga tak segan mengakhiri hidup.
kumparan merangkum berbagai kasus orang yang nekat mengakhiri hidup akibat terlilit pinjaman online:
Pria Coba Bunuh Diri di Jakarta Barat
Seorang pria bernama Hendrik (25) nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri di Ruko Resfles Belmon, Kelurahan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Minggu (21/11/2021).
Aksinya melompat dari jendela lantai 4 ruko digagalkan warga dengan membujuknya untuk mengurungkan niat bunuh diri.
Kapolsek Kembangan Kompol M Khoiri mengatakan, dari hasil pemeriksaan menyatakan, Hendrik frustrasi lantaran terlilit pinjaman online. Dari keterangannya, Hendrik terlilit utang pinjol sekitar Rp 90 juta.
ADVERTISEMENT
Khoiri juga mengatakan, kendati pelaku terlilit utang, ia sempat bermain judi online dengan harapan hasilnya bisa untuk membayar utang pinjol. Namun usaha instannya gagal, justru pelaku selalu kalah saat bermain judi online.
Polisi berhasil mengevakuasi pria yang mencoba bunuh diri di Kembangan. Foto: Dok. Istimewa
Ibu di Depok
Seorang ibu rumah tangga berinisial JB (44) asal Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jasadnya ditemukan tergantung di dalam kamar mandi rumahnya pada Selasa (2/11/2021).
Dari pemeriksaan polisi, ditemukan pesan singkat yang masuk di ponsel korban yang berisi tagihan pinjaman online. Kapolsek Cinere AKP Suparmin mengatakan, di dalam pesan tersebut tertulis utang yang harus dibayar berjumlah Rp 12 juta, belum termasuk bunga.
Pemuda di Malang
Pemuda berinisial MEM (20) warga Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan gantung diri pada Jumat (22/10/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga ia nekat mengakhiri hidup karena stres terlilit utang pinjol.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Pakis AKP M Lutfi mengatakan, dari informasi yang ia terima, sebelum peristiwa terjadi korban sering mengeluh sedang butuh uang untuk melunasi pinjol.
Ibu di Wonogiri
Pada Sabtu (2/10/2021), seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (38) di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, nekat mengakhiri hidupnya karena pinjol.
Suami WPS mengungkapkan, ibu dua anak ini frustrasi karena kerap diteror oleh penagih utang dari pinjol. Dalam sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan WPS, ia mengaku telah mengutang di 23 pinjol dengan total puluhan juta rupiah. Rata-rata korban berutang mulai dari Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta di masing-masing pinjol.
Buku hutang yang ditinggalkan WPS, ibu di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yang nekat bunuh diri karena pinjol. Foto: Dok. Istimewa
Petugas Penangkaran Rusa di Gunungkidul
Seorang petugas penangkaran rusa BKSDA di Padukuhan Gading IV, Kalurahan Gading Kapanewon Playen, Gunungkidul, DIY, berinisial ADS (35) ditemukan tewas gantung diri di kandang rusa pada Senin (30/8/2021).
ADVERTISEMENT
Tetangga ADS, Yusuf Gively Bayu Nurcahyo (30) mengaku baru mengetahui alasan korban bunuh diri karena terlilit utang pinjol, setelah Yusuf mendapat pesan singkat melalui aplikasi WA di nomor pribadinya. Isi pesan tersebut mengungkap nomor Yusuf dijadikan sebagai jaminan pinjaman online oleh ADS yang merupakan teman sepermainannya.
Sopir Taksi di Jakarta Selatan
Pada Senin (11/2/2021), Zulfadhli (35) ditemukan tewas gantung diri di kamar indekos temannya di Jalan Mampang VII, Tegal Parang, Jakarta Selatan. Berdasarkan surat wasiat yang ia tinggalkan, alasannya mengakhiri hidup karena terlilit utang online.
Dalam surat wasiat tersebut, sopir taksi itu meminta maaf kepada anak dan istrinya. Dia lalu meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak berwajib memberantas pinjaman online yang dia sebut sebagai jebakan setan.
Ketua RT 5, Ngadimin memperlihatkan pintu kamar mandi tempat Zulfadhli menggantungkan diri sekaligus kain yang digunakan. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
------
ADVERTISEMENT
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.