Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
ISIS Bertanggung Jawab Atas Bom Bunuh Diri yang Tewaskan 5 Orang di Afghanistan
12 Februari 2025 14:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Ilustrasi ISIS. Foto: Ahmad Al-RUbaye/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1542766665/jkyxv9btes3xqhmqs4lb.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekerasan telah mereda di Afghanistan sejak Taliban berkuasa dan mengakhiri pemberontakan pada 2021. Namun, ISIS yang masih sering melancarkan serangan senjata dan bom menjadi tantangan baru bagi Taliban.
Pada Selasa (11/2), polisi di utara kota Kunduz mengatakan sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di depan kantor bank, menewaskan 5 orang dan melukai 7 orang lainnya.
Sayap propaganda ISIS mengatakan pembom bunuh diri telah meledakkan rompi peledaknya saat anggota militan Taliban berkumpul di luar bank untuk mengambil gaji mereka.
ISIS juga sebelumnya mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom serupa di luar bank di selatan kota Kandahar pada Maret 2024. Kandahar merupakan pusat spiritual bagi pergerakan Taliban.
ISIS mengatakan menargetkan anggota militan Taliban yang berada di luar bank. Otoritas Taliban mengatakan hanya 3 orang yang tewas dalam peristiwa tahun lalu, namun sumber rumah sakit menyatakan jumlah korban tewas sebanyak 20 orang.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Taliban menyatakan keamanan sebagai prioritas tertinggi semenjak kembali ke kekuasaan dan para analisis mengatakan mereka berhasil menumpas ISIS. Meski demikian, ISIS tetap aktif dan menargetkan pejabat Taliban, pengunjung dari luar negeri, dan diplomat asing.
Sering terjadi perbedaan jumlah korban yang diberitakan otoritas Taliban dan pejabat di lapangan, dan lokasi serangan secara rutin ditutup oleh pasukan keamanan.
Pada Desember lalu, ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menewaskan Menteri Pemerintah untuk pengungsi Taliban, Khalil Ur-Rahman Haqqani, di ibu kota Kabul.