Israel Kirim Serangan Besar ke Beirut Lebanon, Upaya Bunuh Pemimpin Hizbullah

28 September 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut. Foto: Anwar Amro/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut. Foto: Anwar Amro/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan udara besar-besaran menghantam Beirut pada Sabtu pagi (28/9), menargetkan pusat komando Hizbullah dan diduga bertujuan membunuh pemimpin kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, serangan ini menewaskan enam orang dan 91 lainnya terluka. Meski demikian, beberapa laporan menyebutkan korban tewas mencapai ratusan jiwa.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi tentang nasib Nasrallah, spekulasi terus berkembang.
Dikutip dari Guardian, media Israel melaporkan Nasrallah adalah target utama, sementara sumber Hizbullah menegaskan ia "masih hidup dan sehat".
Serangan terjadi tak lama usai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan di hadapan Majelis Umum PBB bahwa Israel akan melanjutkan aksinya melawan Hizbullah, terlepas desakan internasional untuk gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melambaikan tangan saat berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di markas besar PBB di New York City pada 27 September 2024. Foto: Charly Triballeau/AFP
Jika Nasrallah benar menjadi target, ini akan menandai peningkatan signifikan dalam konflik.
Sebagai tokoh sentral perlawanan Hizbullah dan simbol kekuatan Iran di wilayah tersebut, kematian atau terluka parahnya Nasrallah bisa mengubah dinamika konflik di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Hizbullah terkait serangan tersebut.
Dikutip dari Reuters, militer Israel mengeklaim telah membunuh dua komandan penting Hizbullah, yakni Muhammad Ali Ismail, komandan unit rudal Hizbullah; dan wakilnya, Hossein Ahmed Ismail.
Seorang pria yang terluka dievakuasi dari lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada 20 September 2024. Foto: AFP
Gelombang serangan ini diklaim Israel sebagai respons atas peningkatan ketegangan dengan Hizbullah. Sabtu ini saja, saksi mata melaporkan terjadi lebih dari 20 serangan udara sebelum fajar.
Ribuan warga Lebanon yang diperintahkan untuk evakuasi berkumpul di pusat kota Beirut, berlindung di alun-alun dan taman.
"Mereka ingin menghancurkan kita semua," kata seorang warga yang melarikan diri dari Dahiye, sasaran utama serangan Israel kepada Reuters.
Sejak awal pekan, serangan Israel ke Lebanon menyasar sejumlah wilayah basis Hizbullah, partai politik berideologi Syiah. Korban tewas telah menembus 700 jiwa, dan ribuan lainnya dilaporkan terluka.
ADVERTISEMENT
Militer Israel kemudian mengatakan sekitar 10 proyektil diluncurkan dari Lebanon ke wilayah Israel, dan beberapa di antaranya berhasil dicegat.