Israel Serang Wilayah Tepi Barat, Palestina, Pakai Drone: 5 Orang Tewas

18 Desember 2023 3:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah drone Israel melayang di atas daerah dekat perbatasan dengan Gaza, Senin (9/10/2023).  Foto: JACK GUEZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah drone Israel melayang di atas daerah dekat perbatasan dengan Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: JACK GUEZ / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel kembali melakukan serangan ke wilayah Tepi Barat, Palestina. Serangan dilakukan termasuk dengan menggunakan drone dan menewaskan lima orang warga Palestina di Tulkarem.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, serangan ini menjadikan tujuh orang tewas akibat serangan drone dalam 24 jam terakhir di Tepi Barat. Sejumlah warga lainnya juga terluka dalam serangan militer berskala besar di Tulkarem.
Kantor Berita Palestina Wafa mengidentifikasi para korban yang tewas yakni: Jihad Aarneh (25), Mahmoud Samer Jaber (22), Ghayth Yasser Shahada (25), Waleed Asaad Zahra (22), dan Asaad Asad Zahra (33).
Tentara Israel mengkonfirmasi pasukannya menggunakan pesawat untuk menargetkan warga Palestina di kota tersebut, dan mengatakan bahwa mereka menyerang pihak yang meluncurkan bahan peledak ke arah mereka dari kamp Nur Shams.
Setelah serangan udara tersebut, pasukan Israel mencegah ambulans mencapai kamp dan menangkap seorang paramedis. Pasukan Israel juga melakukan serangan besar-besaran dengan tank dan buldoser.
ADVERTISEMENT
Juga pada hari Minggu, seorang warga Palestina meninggal karena luka-luka yang dideritanya setelah serangan Israel di Jenin beberapa hari sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari kamp pengungsi Tulkarem, penggerebekan dimulai pada hari Minggu pukul 01.00 waktu setempat dan berlangsung selama sembilan jam.
Dia mengatakan pasukan Israel menembakkan proyektil dari drone ke orang-orang di kamp dan, menurut warga, memblokir masuknya ambulans untuk merawat korban luka selama empat jam.
“Sekitar 17.000 orang tinggal di kamp ini dan mereka menghadapi penggerebekan seperti ini hampir setiap hari,” kata Stratford.
“Situasi ini tidak hanya menyoroti jenis wilayah yang dihadapi ribuan warga sipil, namun juga kesulitan besar yang dihadapi kru medis ketika penggerebekan ini terus berlanjut,” katanya.
ADVERTISEMENT
Serangan militer Israel meningkat di Tepi Barat sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober.
Selama periode ini, setidaknya 297 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim Israel, menjadikannya tahun paling mematikan dalam sejarah dalam 18 tahun terakhir.
Korban tewas setidaknya mencakup 65 anak-anak, dan 3.365 lainnya terluka.
Pihak berwenang Israel juga telah meningkatkan penangkapan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki sejak 7 Oktober, dengan lebih dari 4.500 orang ditahan dalam dua bulan terakhir.
Di Jalur Gaza yang terkepung, setidaknya 18.787 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut.
Israel mengatakan serangan Hamas terhadap Israel di tanggal yang sama menewaskan 1.139 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
ADVERTISEMENT