Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Israel Terus Bombardir Warga Palestina, Hamas Ancam Eksekusi Tawanan
10 Oktober 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gerakan Hamas mengancam akan membunuh tawanan Israel. Itu bakal dilakukan jika Israel masih membombardir warga sipil Palestina.
ADVERTISEMENT
Perang antara Hamas dan Israel — dua kekuatan yang tak seimbang — yang pecah sejak akhir pekan lalu, telah menewaskan 1.500 jiwa dari kedua belah pihak.
Kondisi semakin parah akibat ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia menyatakan, siap balas dendam karena Hamas telah menewaskan anak-anak dan melakukan tindakan keji lain.
"Musuh menginginkan perang dan mereka akan mendapatkan perang," kata Netanyahu seperti dikutip dari Reuters.
Hamas merespons keras Israel. Juru bicara Hamas Abu Ubaida mengancam tidak akan ragu membunuh tawanan Israel.
Abu mengatakan, eksekusi akan dilakukan setiap Israel mengebom rumah warga sipil Palestina.
Menurut laporan Kemlu Israel sejak serangan Sabtu akhir pekan lalu, 100 warga disandera oleh Hamas.
Konflik terbaru Palestina-Israel pecah menyusul serangan mendadak dan besar-besaran Hamas — faksi bersenjata Palestina yang menguasai Gaza — ke wilayah selatan Israel pada Sabtu pagi buta.
Hamas menyatakan serangan — yang tak diduga-duga di saat Israel lengah itu — merupakan respons atas kekerasan yang dilakukan aparat Israel kepada wanita Palestina yang beribadah di Masjid Al-Aqsa, blokade Gaza sejak 2006, dan juga penodaan Masjid Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
Israel membalas serangan itu dengan senjata canggih mereka dan semakin memblokade Gaza dengan memutus akses air, listrik, dan makanan.
Sementara itu, Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan "solusi dua negara", mendorong agar akar konflik tersebut diselesaikan.
"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB," kata Kemlu RI pada 8 Oktober 2023.