Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo tak menyinggung penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Hal itu tentunya dipertanyakan sejumlah pihak karena sebelumnya Jokowi juga tak menyinggung HAM dalam penyampaian visinya pascakemenangan di Pilpres 2019.
Menanggapi hal itu, Seskab Pramono Anung, menjelaskan fokus utama pemerintah saat ini yakni Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga persoalan HAM belum menjadi yang utama.
"Beliau menekankan yang utama berkaitan dengan human resources atau human capital. Jadi memang penekanan pada pidato presiden kali ini adalah di sana, bukannya persoalan mengenai HAM. Karena praktis persoalan HAM, yang memang semua negara memiliki persoalan HAM tapi tidak menjadi hal yang terutama pada saat ini," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (17/8)
"Saat ini, kalau kita mau keluar dari negara menengah menjadi negara maju, maka persoalan human capital menjadi utama. Jadi pidato itu mengenai human capital," lanjutnya.
Pramono menyebut tak mungkin Presiden Jokowi menyebut segalanya dalam pidato kenegaraan. Sebab fokus pemerintah saat ini pada SDM.
ADVERTISEMENT
"Ini kan bicara mengenai human capital, presiden milih itu. Tidak kemudian pidato semua harus disebutkan. Selama 5 tahun (periode kedua) ini akan dilakukan itu berkaitan dengan human capital," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah tengah membuat peta agar SDM apa saja yang dibutuhkan masa depan.
"Sisi suplai adalah kesiapan kita untuk menyiapkan SDM yang baik. Sisi demand adalah bagaimana perkembangan teknologi kemudian juga ekonomi kita itu memerlukan orang dengan talenta yang berbeda-beda. Maka pemerintah saat ini sedang menyiapkan talent mapping," tutupnya.