ITB Akan Beri 'Catatan Khusus' kepada SMAN 8 Jakarta

Institut Teknologi Bandung (ITB). (Foto: Facebook @institutteknologibandung)

Institut Teknologi Bandung akan mengeluarkan "catatan khusus" terhadap SMA Negeri 8 Jakarta menyusul mundurnya dua calon mahasiswa yang kemudian memilih kuliah ke luar negeri. Sebelumnya, SMA 8 Jakarta mendapat surat teguran dari ITB setelah dua siswanya mundur karena memilih kuliah di kampus Singapura. Surat tertanggal 7 Juli 2017 menyayangkan siswanya mundur dan mengabaikan keistimewaan yang jarang dimiliki sekolah lain untuk ikut seleksi SNMPTN Undangan.

Sejauh ini pihak kampus ITB belum menetapkan catatan khusus apa yang akan diberikan kepada sekolah terkait. Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa ITB, Prof. Ir. Mindriany Syafila MS,Ph.D, mengungkapkan bahwa ITB telah menyebut dengan jelas konsekuensi apa yang akan diterima lewat surat yang dikirimkan ke pihak sekolah. "Silakan baca poin tiga," ucap Mindriany kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (28/7).

Poin tiga yang dimaksud Mindriany adalah imbauan agar siswa SMAN 8 Jakarta tidak lagi menyia-nyiakan terbukanya kesempatan masuk ITB yang lebih besar dibandingkan SMA lainnya. Untuk memastikannya, ITB hendak memberikan catatan khusus kepada SMAN 8 Jakarta pada SNMPTN tahun penerimaan berikutnya. Penjelasan lebih jelas terkait catatan khusus di poin ketiga tertulis berikut; "Oleh karena itu ITB akan memberikan catatan khusus bagi siswa SMAN 8 Jakarta dalam proses seleksi SNMPTN tahun yang akan datang."

Siswa SMAN 8 Jakarta Mengundurkan Diri dari ITB (Foto: Dok. Istimewa)

Meski jelas menyebutkan akan memberikan catatan khusus kepada SMAN 8 Jakarta, pihak kampus belum bisa memastikan apa bentuk catatan khusus yang dimaksud. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc.Eng., menyebutkan bahwa pihaknya belum memutuskan apa yang catatan khusus apa yang disebut akan diberlakukan pada SNMPTN tahun 2018.

"Persisnya apa tentang catatan khusus, masih akan didiskusikan dengan internal ITB," tutur Miming.

Miming menampik apakah catatan khusus ini akan serupa dengan kebijakan black-list atau berbentuk pengurangan jumlah calon mahasiswa dari SMAN 8 Jakarta. "Belum tentu mempengaruhi kuota, bisa saja hanya peringatan," tambahnya.

Miming juga menambahkan jika siswa dari sekolah lain juga memilih sekolah ke institusi pendidikan lain setelah resmi diterima, ITB juga akan menerapkan prosedur yang sama. "Bukan hanya SMAN 8 Jakarta saja, tapi beberapa SMA yang kasusnya sama," imbuhnya.